Ormas yang mengklaim paling NKRI tetapi diam keberadaan TKA China menunjukkan hanya jualan propasal. Ormas ini hanya menjual radikal dan isu toleransi dan tidak pernah membela pekerja lokal.
“Publik bisa menilai ormas mengklaim paling NKRI diam TKA China di Morowali Utara. Ini mengindikasikan ormas itu hanya jualan propasal,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (20/1/2023).
Menurut SBK, ormas yang mengklaim NKRI itu juga tidak mengutuk sikap arogansi TKA China terhadap pekerja lokal dalam kasus di Morowali Utara. “Artinya mengklaim paling NKRI dan pembela Pancasila hanya kamulfase belaka,” jelasnya.
Kata SBK, para buzzer yang selalu berteriak NKRI dan membela Pancasila juga tidak ada suaranya dalam kasus Morowali Utara. “Bahkan ada narasi dari beberapa buzzer yang membela TKA China,” ungkapnya.
SBK mengatakan, publik bisa menilai sendiri siapa yang sebenarnya memiliki jiwa nasionalis membela bangsa dan negara. “Harusnya rakyat Indonesia bersatu untuk mengusir TKA China dari bumi Indonesia,” paparnya.