Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul mengomentari Anies Baswedan dan pendukungnya memprotes peringatan Bawaslu terhadadap safari politik mantan Gubernur DKI Jakarta.
“Yg begini ga’benar ya pantas hanya jadi Bakal Calon saja, hanya yg gagal berpikir saja yg mendukungnya eh masih ngebacot marah marah lagi sama Bawaslu RI ingat di dalam kehidupan ini tolong mengedepankan E t i k a MERDEKA🤟👍🙏🇮🇩,” kata Ruhut di akun Twitter-nya @ruhutsitompul, Rabu (21/12/2022).
Ruhut juga menilai Anies tidak bisa memberikan jawaban ketika ditanya persoalan Formula E dan sumur serapan. “Ha ha ha ditanya A eh yg dijawab Z jauh ka’le lari ngawurnya karena itu Aku yakin ga’benar pasti hanya sampai B a k a l C a l o n saja,” ungkapnya.
Kata Ruhut, Anies dipastikan gagal menjadi Presiden Indonesia karena tidak didukung rakyat Indonesia maupun partai koalisi. “jadi pasti gatot gagal total jadi Presiden RI karena nggak mungkinkan nggak pernah jadi Ca l o n MERDEKA,” paparnya.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan tak menemukan pelanggaran yang dilakukan calon presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan saat mengunjungi Aceh beberapa waktu lalu.
“Hasil menyimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya dugaan pelanggaran dilakukan terlapor (Anies Baswedan) terkait penandatanganan petisi dukungan jadi presiden saat Salat Jumat di Baiturrahman pada 2 Desember,” kata Anggota Bawaslu Puadi dalam keterangan pers, Kamis (15/12).
Berdasarkan kajian awal, Puadi mengatakan laporan yang dilayangkan seseorang berinisial MT tak memenuhi syarat materiil. Bawaslu juga telah memberikan kesempatan bagi pelapor untuk melengkapi laporan tersebut.
“Bawaslu juga memerintahkan Panwaslu Aceh untuk mendalami peristiwa yang dilaporkan dengan cara mendatangi pihak terkait,” katanya.
Akan tetapi, Puadi menilai kegiatan safari politik Anies tersebut kurang etis. Menurutnya, Anies juga terkesan telah melakukan kampanye terselubung dan terkesan mencuri start kampanye Pilpres 2024.
“Ditinjau dari sisi etika politik, kegiatan safari politik yang dilakukan AB [Anies Baswedan] dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis, telah melakukan aktivitas kampanye terselubung dan terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024,” ujarnya.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan tak menemukan pelanggaran yang dilakukan calon presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan saat mengunjungi Aceh beberapa waktu lalu.
“Hasil menyimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya dugaan pelanggaran dilakukan terlapor (Anies Baswedan) terkait penandatanganan petisi dukungan jadi presiden saat Salat Jumat di Baiturrahman pada 2 Desember,” kata Anggota Bawaslu Puadi dalam keterangan pers, Kamis (15/12).
Berdasarkan kajian awal, Puadi mengatakan laporan yang dilayangkan seseorang berinisial MT tak memenuhi syarat materiil. Bawaslu juga telah memberikan kesempatan bagi pelapor untuk melengkapi laporan tersebut.
“Bawaslu juga memerintahkan Panwaslu Aceh untuk mendalami peristiwa yang dilaporkan dengan cara mendatangi pihak terkait,” katanya.
Akan tetapi, Puadi menilai kegiatan safari politik Anies tersebut kurang etis. Menurutnya, Anies juga terkesan telah melakukan kampanye terselubung dan terkesan mencuri start kampanye Pilpres 2024.
“Ditinjau dari sisi etika politik, kegiatan safari politik yang dilakukan AB [Anies Baswedan] dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis, telah melakukan aktivitas kampanye terselubung dan terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024,” ujarnya.