Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus mengingatkan Erick Thohir dan Ganjar Pranowo yang melakukan kampanye terselubung. Bawaslu jangan hanyaa mengingatkan ke Anies Baswedan saja.
“Mas Ganjar juga melakukan itu, kena semua nanti. Pak Erick Tohir juga melakukan dengan masa besar, dan dia menteri. Ini (Anies) pengangguran ini,” kata analis politik Badan dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro kepada wartawan, Ahad (18/12/2022).
Menurutnya, Bawaslu merupakan orang yang paham akan hukum, tidak boleh asal menuduh bakal calon presiden tertentu melakukan kampanye terselubung, tanpa adanya bukti dan fakta hukum di lapangan.
“Dia (Bawaslu) tahu fakta hukumnya dipasok data-data konkretnya kan gitu. Sehingga tidak sekadar mengira mengasumsikan itu,” pungkasnya.
Bawaslu menyatakan tak menemukan pelanggaran yang dilakukan calon presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan saat mengunjungi Aceh beberapa waktu lalu.
“Hasil menyimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya dugaan pelanggaran dilakukan terlapor (Anies Baswedan) terkait penandatanganan petisi dukungan jadi presiden saat Salat Jumat di Baiturrahman pada 2 Desember,” kata Anggota Bawaslu Puadi dalam keterangan pers, Kamis (15/12).
Berdasarkan kajian awal, Puadi mengatakan laporan yang dilayangkan seseorang berinisial MT tak memenuhi syarat materiil. Bawaslu juga telah memberikan kesempatan bagi pelapor untuk melengkapi laporan tersebut.
“Bawaslu juga memerintahkan Panwaslu Aceh untuk mendalami peristiwa yang dilaporkan dengan cara mendatangi pihak terkait,” katanya.
Akan tetapi, Puadi menilai kegiatan safari politik Anies tersebut kurang etis. Menurutnya, Anies juga terkesan telah melakukan kampanye terselubung dan terkesan mencuri start kampanye Pilpres 2024.
“Ditinjau dari sisi etika politik, kegiatan safari politik yang dilakukan AB [Anies Baswedan] dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis, telah melakukan aktivitas kampanye terselubung dan terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024,” ujarnya.