Presiden Joko Widodo (Jokowi) bernafsu menjadi Firaun baru atas kemunculan lagi wacana penundaan pemilu maupun dukungan relawan yang menginginkan mantan Wali Kota Solo itu menjabat tiga periode.
“Menunda Pemilu maupun memperpanjang 3 periode adalah melanggar sumpah, melanggar konstitusi, melawan kehendak rakyat, dan melawan kebenaran. Jokowi akan menjadi seorang diktator yang sangat otoriter. Jokowi akan menjadi Firaun baru,” kata pemerhati sosial dan politik Sholihin MS kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (14/12/2022).
Kata Sholihin, Jokowi akan jatuh dalam kehinaan dengan memaksa menunda pemilu sehingga bisa menjabat tiga periode. “Yang akan menghadapi Jokowi tentu bukan rakyat lemah, tapi Allah akan kirim “Musa” baru untuk menumbangkannya. Jokowi dan rezimnya akan tenggelam dalam jurang kehinaan dan kesengsaraan,” paparnya.
Jika Jokowi nekad melanggar konstitusi, kata Sholihin, rakyat telah bersatu untuk menghabisi para oligargki, rezim Jokowi dan para pengkhianat bangsa sampai titik darah penghabisan
Untuk mendukung penundaan pemilu dipakai lembaga survei pendusta, yang merilis tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi mencapai 73.2 % padahal faktanya tingkat kepercayaan rakyat kepada (pemerintah) Jokowi sudah mencapai titik nadhir.
“Kondisi kacau/memanas yang disebutkak Ketua MPR Bambang Soesatyo baik sebelum, selama, maupun sesudah Pemilu hanyalah angan-angan Bamsoet di alam pikiran saja tanpa didukung kondisi real di lapangan,” ungkap Sholihin.