Aparat kepolisian harus segera menangkap Benny Rhamdani dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus segera memecatnya dari Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Benny Rhamdani telah melakukan provokasi yang bisa menyebabkan pertumpahan darah sesama warga Indonesia.
“Provokasi terhadap perang antarsaudara telah dicetuskan oleh Sdr. Benny Rhamdani selaku Kepala BP2MI yang juga Ketua Barikade 98. Apakah dia lupa akar sejarah Reformasi 98, atau dia memang bukan orang yang paham dengan Reformasi itu sendiri? Kita pernah mengalami Konflik antar SUKU (Sampit, Kalimantan), Konflik Agama (Ambon, Poso)..Jangan sampai ucapan Benny Rhamdani mengusik luka hati yang belum tersembuhkan,” kata Aktivis 98 yang juga pendiri FORKOT 1998 Agung Wibowo Hadi dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (28/11/2022).
Menurut dia, jika ditelusuri ke belakang, Presiden Jokowi yang dianggap sebagai “Anak Kandung Reformasi” dan Benny Rhamdani sebagai Aktivis 98, maka Benny tidak pantas melontarkan kata-kata yang dapat menimbulkan perselisihan, perpecahan, peperangan, dll.
Ia mendesak Benny agar menjelaskan dan mengklarifikasi apa maksud dan tujuan dari apa yang dikatakannya, dan menjelaskan siapa musuh yang dia maksud, apakah orang-orang yang mengkritik Presiden Jokowi?
Agung bahkan mempertanyakan, apakah pantas seorang Kepala BP2MI melontarkan ide dan kata-kata seperti itu?? Apakah sekelas Benny juga merupakan bagian dari buzzer yang selalu membuat isu-isu provokatif dan cenderung SARA?
“Ingat .. !!!! Reformasi 98 untuk penegakkan demokrasi dan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Mengaku Aktivis Reformasi 1998, tetapi malah menjadi anti Demokrasi…..Darah, keringat dan airmata kawan-kawan 1998 merasa ternodai dengan pernyataan Anda,” kecam Agung.
Ia pun sebagai aktivis 1998 mengajukan permintaan sebagai berikut;
1.Tangkap PROVOKATOR Benny Ramdhani
2.Meminta Presiden Jokowi untuk MEMECAT Benny Ramdhani dari Kepala BP2MI karena tidak layak
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BPPMI) Benny Rhamdani mengklarifikasi mengenai video viral yang berisi percakapan dirinya dengan Presiden Joko Widodo jelang acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno yang meminta untuk tempur ke jalan.
Menurut dia, apa yang disampaikan mengenai turun ke jalan adalah penegakan hukum yang adil kepada setiap individu atau kelompok yang hendak menyerang atau mengganggu kinerja kepemimpinan Jokowi.
“Itu hanya pesan saja, yang terpenting dan kuncinya adalah penegakan hukum,” kata Benny Rhamdani pada Senin (28/11/2022).
Menurutnya ada sejumlah kelompok yang ingin “menghabisi” Jokowi dengan melakukan perlawanan. Kelompok itu memiliki dendam akibat kekalahan dalam Pemilu 2019.
“Kelompok ini berisikan orang-orang yang tidak pernah move on, kemudian memiliki dendam yang diformalin terus berupaya menjatuhkan pemerintah dengan cara yang sesat,” kata dia.
Benny menambahkan bahwa suasana percakapan saat itu berlangsung hangat dan cair. Oleh karena itu, dia memanfaatkan kesempatan itu mencurahkan perasaan dan isi hatinya kepada Jokowi.
“Saat itu mumpung bertemu presiden sehingga saya menyampaikan langsung isi hati saya,” kata dia.