Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader PDIP harusnya komitmen dengan ucapannya yang pernah bilang ‘aja kesusu‘ (jangan terburu-buru) dan mengikuti arahan Megawati Soekarnoputri dengan tidak membicarakan capres. Kehadiran mantan Wali Kota di hadapan ribuan relawan di GBK patut dipertanyakan komitmennya terhadap PDIP dan Megawati Soekarnoputri.
“Jokowi ingin membenturkan Kader PDIP dengan relawannya? Apa tidak kesusu (terburu-buru)? Mengapa tidak kita percayakan saja kepada Bu Mega Ketum PDIP?” kata penasehat Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) yang merupakan sayap PDIP, Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (26/11/2022).
Beathor mengatakan Jokowi yang hadir bersama ribuan relawan dan memberikan sinyal dukungan ke Ganjar bisa diartikan mendesak Ketua Umum PDIP mengajukan Gubernur Jateng itu sebagai capres 2024.
“Apa Jokowi ingin mendesak Ketua Umum agar merekomendasikan Ganjar Pranowo?” jelasnya.
Kata Beathor, seluruh kader PDIP mengikuti arahan Megawati tidak membicarakan capres 2024. “Kita selama ini sudah fatsun dan loyal menunggu keputusan Ketum. Dengan Jargon Kader Tegak Lurus,” papar mantan tahanan politik era Soeharto ini.
Beathor tidak mempermasalahkan Jokowi mengumpulkan ratusan ribuan relawan, namun memberikan sinyal dukungan terhadap capres tertentu sangat bertentangan dengan sikap resmi PDIP dan Megawati.
“Silahkan dan sah-sah syah saja mengumpulkan massapuluhan atau ratusan ribu, asal ada dananya. Sekarang ini bisa saja dilakukan oleh siapapun. Masalahnya acara ini sudah masuk pada ranah narasi syarat dan figur calon presiden yang akan datang dan sedikit berbau kampanye,” pungkas Beathor.
