Demokrasi Buzzer dan Dugaan Menggunakan APBN

Oleh: Setya Dharma Pelawi (Alumnus UNPAD, Aktifis ProDem)

Kehadiran para buzzer-buzzer sudah meramaikan dunia Medsos Indonesia dengan logika tipu-tipu alias tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya !

Pernyataan para buzzer yang kontra baru-baru ini berkata hanya orang gila lah yang menyatakan ijazah Jokowi itu palsu.

Hanya ini yang bisa mereka ucapkan; tanpa fakta dan data. Kosong. Sebenarnya tanpa mereka sadari, mereka menyebut diri mereka sendiri tolol.

Jelas hanya rektorika tidak nyambung, tanpa data-data yang rasional. Sementara ruang pembuktian yang legal bahwa ijazah Jokowi itu palsu telah ditutup.

Terlihat jelas sekali buzzer-buzzer ini di ciptakan atau dikondisikan untuk membuat opini di media sosial di kendalikan oleh buzzer-buzzer. Para buzzer-buzzer ini kalau kita amati mereka ini terorganisir bahkan ada dugaan menggunakan APBN untuk melakukan kerja-kerja pengiringan opini di media sosial.

Sampai-sampai pihak lain yg merasa emosi diserah para buzzer berbayar tersebut balik menyerang menyatakan; Hanya orang gila yang tidak percaya bahwa ijazah Jokowi itu palsu. Logis, sungguh menyedihkan, wibawa kepala negara NKRI harga mati menjadi bulan bulanan para buzzer-buzzer di-medsos-medsos