Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian diduga mengalihkan perang bintang di Mabes Polri dengan menyebut aliran dana terorisme melalui uang tunai.
“Tiba-tiba Tito berbicara aliran dana terorisme di tengah perang bintang petinggi Mabes Polri. Pernyataan Tito ini diduga untuk mengalihkan geng sambo melawan oknum petinggi Polri yang terima uang tambang ilegal,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (25/11/2022).
Menurut Muslim, masyarakat lebih banyak menyoroti perang bintang di Mabes Polri. “Saat ini, masyarakat tidak percaya isu terorisme,” jelasnya.
Isu terorisme maupun radikalisme, kata Muslim justru dipakai untuk menyerang lawan politik. “Anies diserang dengan isu radikalisme bahkan dituding didukung NII Garut,” papar Muslim.
Kata Muslim, perang bintang di Mabes Polri menjadi momentum Kapolri Jenderal Listyo Sigit melakukan pembersihan. “Saat ini rakyat mendukung penuh Kapolri Jenderal Listyo untuk membersihkan oknum kepolisian,” papar Muslim.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, pembawaan uang tunai dan instrumen pembayaran lain lintas batas negara (cross border cash courier) baik ke dalam maupun keluar Indonesia bisa menjadi salah satu modus pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Segala aktivitas yang menggunakan uang tunai, baik pembawaan maupun pembayaran, kerap dilakukan oleh pelaku kejahatan untuk menghindari deteksi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan aparat penegak hukum.
“Berbagai upaya telah dilakukan pelaku kejahatan untuk menyembunyikan dan menyamarkan hasil tindak pidana sehingga hasil tindak pidana tersebut seolah-olah bersumber dari hasil yang sah,” kata Tito dalam acara Diseminasi Kebijakan dan Regulasi Pembawaan Uang Tunai dan Instrumen Pembayaran