Gerakan Hijrah disusupi gerakan radikal yang ingin mendirikan khilafah di Indonesia. Ideologi Khilafah sangat bertentangan dengan bangsa Indonesia.
“Hijrah itu bagus artinya berpindah dari kejelakan ke kebaikan tapi ada yang menyusup gerakan radikal untuk mendirikan khilafah. Ini yang mau bikin ideologi khilafah yang harus kita lawan,” kata Menkopolhukam Mahfud MD dalam video yang beredar saat membrikan kuliah umum di Universitas Islam Malang (Unisma) beberapa waktu lalu.
Kata Mahfud, gerakan radikal yang menggangap pemerintah Indonesia thoghut yang harus diperangi. “Negara ini dibangun kesepakatan. Indonesia dibangun kesepakatan NKRI oleh ulama,” tegasnya.
Selain itu, Mahfud mengingatkan tidak menuding radikal orang yang memakai celana jingkrang atau surban.
“Ada salah kiprah celana cingkrang dianggap radikal, kenapa dianggap radikal? karena dia suka pakainnya itu, ada pakai surban dianggap kadrun, sekarang kehidupan kegaaman hidup di kementerian, ada tempat shalat, tempat wudhu, masak dianggap radikal, rektor-rektor perguruan tinggi pakai peci bawa sejadah itu bukan radikal tapi spiritualitas, jangan asal menuduh orang itu dianggap radikal, saya menteri pakai sarung dianggap radikal,” papar Mahfud.
Selain itu, kata Mahfud, saat ini korupsi masih terus terjadi. Padahal semua hukum telah berorientasi pada KKN. Termasuk, dibuatnya berbagai program dan sistem untuk mencegah maupun pemberantasan perkara tersebut.
Lantas, lanjutnya, alasan pemerintah belum benar-benar bersih dari tindak korupsi antara lain, karena adanya hukum besi kekuasaan.
“Hukum besi kekuasaan adalah orang yang punya kekuasaan cenderung korupsi, semakin absolut kekuasaan maka kecenderungan korupsi semakin tinggi. Maka, pengawasannya yang harus diperketat,” tukasnya.