Partai NasDem mempelopori demokrasi yang sehat dan berkeadaban ketika mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024.
“Saat mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capresnya dalam pilpres 2024. Bisa dibilang sebagai bentuk kepeloporan dan titik awal pembangunan demokrasi yang sehat dan berkeadaban,” kata Kader Yayasan Pendidikan Soekarno Yusuf Blegur kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (24/10/2022).
Kata Yusuf, sebagai salah satu bagian dari koalisi pemerintahan dan berada dalam lingkar kekuasaan, manuver NasDem menggandeng Anies tak lepas dari kontroversi dan polemik.
Di satu sisi dapat dianggap sebagai penghianatan oleh kalangan rezim, namun di sisi lain diapresiasi sebagai proses kematangan politik dan jiwa besar NasDem.
“Dengan segala resikonya, NasDem mampu keluar dari kemelut konflik kesadaran ideal spiritualnya dengan kesadaran rasional materialnya. NasDem berhasil mengambil pilihan sulit antara tetap menjadi ‘insider” dengan kue kekuasaan dan segala fasilitasnya, atau mengedepankan moralitas dan etika politik yang cerdas, visioner dan bermartabat,” paparnya.
Pilihan sudah dijatuhkan, Anies dengan atitutte dan kesantunan dalam behaviornya, membuat NasDem kepincut mengusungnya sebagai capres. Babak baru demokrasi yang sehat baru saja melangkahkan kakinya.
Anies yang seiring waktu menjadi figur magnit bagi keinginan dan harapan rakyat untuk menghadirkan negara kesejahteraan, setidaknya dekat dengan kemakmuran dan keadilan.
Menurut Yusuf, Anies mampu menjadi personal garansi untuk rakyat Indonesia dengan pelbagai prestasi dan penghargaan sebagai gubernur Jakarta. Tidak sekedar maju kotanya dan bahagia warganya, kegemilangan Anies memoles Jakarta menjadi lebih baik sebagai kota modern dan humanis.
“Membuat seluruh rakyat kepincut dan mulai meliriknya sebagai pemimpin masa depan. Tak terkecuali partai politik yang secara fundamental dan signifikan melahirkan kepemimpinan nasional,” jelasnya.
Yusuf mengatakan, NasDem memang menjadi yang pertama, namun bukan yang terakhir mengusung Anies sebagai capresnya. Masih ada PKS dan Demokrat yang patut diduga jatuh hati pada Anies. Rakyat akan menunggu PKS dan Demokrat melewati pergolakan batinnya, memilih politik ideal atau politik realitas.
“Publik harap-harap cemas akan keberanian PKS dan Demokrat menjadi penjaga kemurnian demokrasi yang berkeadaban, mengikuti jejak langkah seperti yang sudah dimulai NasDem,” pungkas Yusuf.