Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Yesus mempunyai persamaan. Jokowi berasal dari Solo, sedangkan Yesus dari Kudus.
“Saya katolik, waktu Pilpres 2019 memilih Jokowi. Karena Jokowi dan Yesus punya kesamaan. Jokowi orang Solo, Yesus orang kudus,” kata Komika Yudhit Ciphardian di acara pertemuan Nasional Gusdurian yang dihadiri KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Sinta Nuriyah (Istri Gus Dur) dan beberapa tokoh NU.
Yudhit mengaku sangat dekat dengan kalangan warga NU. Ketika menjadi mahasiswa dekat dengan aktivis PMII.
“Sebagai orang katolik mengagumi Gus Dur. Sejak mahasiswa saya dekat teman-teman PMII. Kalau saya Islam pasti NU,” ungkap Yudhit.
Kata Yudhit, di agama Katolik tidak ada ungkapan spontan sekaligus doa seperti di kalangan muslim seperti mendengar orang meninggal mengucapkan ‘innalillahi wainna ilaihi rojiun’.
“Saya iri dengan teman-teman Muslim punya ungkapan spontan sekaligus doa. Saya usulkan ke Romo dan Uskup ungkapan sekaligus doa,” paparnya.
Ia juga mengungkapkan kesedihan umat non muslim yang sulit mendirikan tempat ibadah. “Saya iri umat Islam mempunyai tempat ibadah di mana-mana,” jelasnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah Wahid (tengah) menghadiri pembukaan kegiatan Temu Nasional (TUNAS) GUSDURian 2022 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (14/10/2022).
Kegiatan tersebut bertujuan memperkuat jejaring penggerak komunitas Gusdurian yang tersebar di berbagai kota dan beberapa negara guna menyebarluaskan nilai-nilai perjuangan, ajaran dan pemikiran Gus Dur.
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid menyampaikan, kekuasaan hari ini semakin terkonsentrasi di kalangan elit, sehingga mengakibatkan buntut panjang permasalahan di sektor lainnya. Kekuatan kapital mengental di berbagai bidang menyebabkan kepentingan rakyat terabaikan dan kelestarian alam tergadaikan.
“Oligarki menjadi sumber masalah bangsa yang harus kita koreksi. Penguatan demokrasi substansial menjadi solusi untuk mewujudkan inklusi sosial, ekonomi, dan politik,” terangnya pada saat penutupan Temu Nasional (Tunas) Jaringan Gusdurian di Gedung Mudzdalifa Asrama Haji Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Ahad (16/10/2022).
Dalam agenda tahunan yang mengundang ribuan Gusdurian ini, Jaringan Gusdurian merekomendasikan lima poin besar dalam rumusan resolusi dan rekomendasi. Juga, ada lima belas poin turunan yang membahas tentang cara dan strategi yang akan dilakukan oleh Jaringan Gusdurian untuk mencapai resolusi dan rekomendasi yang dihasilkan.