Para pemimpin baik di pemerintah dan DPR yang membiarkan kezaliman adanya kenaikan harga BBM mendapat ancaman masuk neraka dengan siksa yang pedih.
“Padahal para pemimpin dzalim itu kelak akan diancam neraka dengan sejumlah siksa yang pedih,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Pengasuh Pondok Pesantren Ribath Al-Murtadla Al-Islami, Singosari, Malang KH Luthfi Bashori di akun Facebook-nya.
Kata Kiai Luthfi, para pemimpin harusnya memberikan perlindungan terhadap rakyatnya. “Rakyat menuntut tanggung jawab para pemimpin, terutama mereka yang telah memakan uang gaji dari rakyat, namun kerjanya terhitung nol kosong dalam mensejahterahkan rakyat,” jelasnya.
Kiai Luthfi mengingatkan anggota DPR yang diam terhadap kenaikan harga BBM justru secara tidak langsung menyepakati kebijakan yang menyengsarakan rakyat itu.
“Kaedah fiqhiyah mengatakan, assukuutu `alaamatur ridha. Diam terhadap suatu keadaan itu pertanda sepakat atas keadaan tersebut. Diam kalian terhadap kenaikan BBM itu pertanda kalian sepakat atas kebijakan yang menyengsarakan rakyat ini,” paparnya.
