Dokter-dokter muda yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) diduga terdoktrin jaringan Ferdy Sambo karena menyebut tidak ada penyiksaan di tubuh mendiang Brigadir Yoshua.
“Tampaknya jaringan sambo sudah mendoktrin dokter-dokter muda itu,” kata mantan anggota DPR Djoko Edhi Abdurrahman di akun Twitter-nya @DjokedA, Rabu (24/8/2022).
Djoko mempertanyakan, ada luka selain tembakan di tubuh Brigadir Yoshua yang diduga bekas penyiksaan.
“Mencurigakan narasi PDFI yg menyatakan tidak ada penyiksaan pada jasad Yosua. Terus luka lainnya yg bukan oleh pelor, itu apa?” paparnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) sekaligus ketua tim independen autopsi ulang Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan di tubuh korban tidak ada penyiksaan.
“Kami pastikan tidak ada tanda kekerasan selain senpi pada tubuh korban,” ungkap Ade, Selasa (23/8/2022).
PDFI juga telah memastikan bahwa jari Brigadir J yang patah itu lantaran ia membela diri atau tidak pihaknya tidak tahu, karena hal tersebut tidak bisa diungkap atau dibuktikan secara forensik.