Nicho Silalahi: Hanya Orang Sakit Jiwa & Gangguan Mental yang Nonton Film “Sayap-Sayap Patah”

Orang yang mengalami sakit dan gangguan mental yang mau menonton film “Sayap-Sayap Patah” yang diproduseri Denny Siregar.

“Hanya Orang Sakit Jiwa dan Gangguan Mentallah Yang Mau Tontoni “Sayap Sayap Pembalut”, Bukan Begitu Lae @Dennysiregar7 🤪😁😂🤣,” kata aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi di akun Twitter-nya, Sabtu (20/8/2022).

Aktivis ICMI Muda Ahmad Anjay Al Baroesy juga mengkritik keras film “Sayap-Sayap Patah”

“Dennysiregar7 isi otak kau akan cerah, jika hati bersih, cinta Ulama. Hanya film SAMPAH,” kata l Ahmad Anjay Al Baroesy di akun Twitter-nya @baroesy, Sabtu (21/5/2022).

Kata Ahmad, Film “Sayap-Sayap Patah” tidak memiliki khas dan ideologi. “Si otak comberan Denny Siregar buat film, isinya tidak memiliki khas, tidak punya rasa& ideologi,” paparnya.

Ahmad mengatakan, Denny Siregar hanya mempunyai kemampuan melakukan adu domba dan menyebarkan hoaks.

“Tentu tidak heran sebab yang buat tidak memiliki cukup otak dlm menganalisa, menciptakan, memperbaharui ide,” jelas Ahmad.

Denny Siregar mengungkapkan alasan peristiwa Mako Brimob 2018 diangkat dalam film “Sayap-Sayap Patah”. Ia mengatakan karena peristiwa kejahatan tersebut sarat dengan nama agama yang disalahartikan.

“Kerusuhan di Mako Brimob adalah kejadian besar di 2018. Sayangnya, peristiwa itu seakan terlupakan. Saya ingin mengangkatnya kembali lewat film ini karena kejadian tersebut sarat peristiwa kejahatan atas nama agama yang disalahtafsirkan,” ungkap Denny Siregar.

“Saya juga ingin membuat monumen untuk lima orang anggota Densus 88 yang gugur dalam peristiwa itu. Selama ini, banyak sekali narasi yang dibangun seolah-olah kejadian terorisme itu tidak ada. Terorisme itu ada dan sangat nyata. Korbannya begitu banyak,” paparnya.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News