Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) makin ngawur atas pernyataannya Indonesia dermawam berpotensi dimanfaatkan teroris.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (28/5/2022). “Opini BNPT ini mengarah kepada lembaga-lembaga sosial yang menggalang dana dari masyarakat,” ungkapnya.
Kata Muslim, masyarakat sudah mengetahui lembaga yang cukup dipercaya untuk diamanahi infak. “Masyarakat tidak begitu percaya yang meminta dana terlebih lagi kehidupan ekonomi serba sudah,” paparnya.
Muslim mencurigai, opini ancaman terorisme selalu didengungkan BNPT diduga terkait anggaran. “Kalau ada ancaman teroris tentunya anggaran negara naik,” jelas Muslim.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan selektif dalam memberikan infak.
Diketahui, baru-baru ini Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berinisial IA yang diduga menggalang dana untuk kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
“Indonesia dalam survei dikenal dengan tingkat kedermawanan yang sangat tinggi yang potensial dimanfaatkan oleh kelompok jaringan terorisme untuk dieksploitasi dan disalahgunakan,” ujar Nurwakhid, Jumat (27/5/2022) dikutip dari Kompas.