Harga Migor tak Turun, Wartawan Senior: Kemungkinan Perintah dari Singapura

Ada kemungkinan ada perintah dari Singapura yang menyebabkan harga minyak goreng (migor) tidak turun. Para pengusaha minyak goreng berbasis di Singapura.

“Harga minyak goreng tidak turun kemungkinan karena perintah dari Singapura,” kata wartawan senior Gigin Praginanto di akun Twitter-nya @giginpraginanto, Kamis (19/5/2022).

Kata Gigin, raja sawit yang menguasai sebagian besar lahan sawit di Indonesia berbasis diĀ  Singapura: Wilmar, Astra International, First Resources, Bumitama dan Musim Mas. “Tampaknya nyali pemerintah 0 di depan mereka,” jelasnya.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, terbongkarnya kasus ini tidak serta-merta menormalkan harga dan stok minyak goreng.

Pasalnya, struktur pasar minyak goreng, CPO, dan sawit di Indonesia tidak sehat.

“Di satu sisi memang ada persoalan hukum, tapi di sisi lain struktur pasar minyak goreng, CPO, dan sawit saya kira tidak sehat,” kata Tulus, Rabu (20/4/2022) dikutip dari Kompas.com.

Menurut dia, struktur pasar ini merupakan penyebab utama terhadap mandulnya kebijakan pemerintah terhadap minyak goreng.

Jika struktur pasar itu bisa dibongkar ulang, Tulus menilai, pemerintah ke depannya bisa lebih siap dalam menghadap pasar minyak goreng, CPO, dan sawit.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News