Guru Besar UMS: Reputasi Jokowi Lebih Banyak Dibangun Pencitraan

Pencitraan Joko Widodo (Jokowi) lebih bagus dibandingkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Reputasi Jokowi lebih banyak dibangun oleh pencitraan dibanding dg kompetensi,” kata Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Aidul Fitriciada di akun Twitter-nya @AidulFa, Kamis (21/4/2022).

Kata Aidul, tidak ada larangan setiap pemimpin Bangsa Indonesia melakukan pencitraan. “Sistem pemilu kita memberi ruang utk itu,” ungkapnya.

Keberadaan Jokowi, kata Aidul merupakan antitesa terhadap SBY. “Jokowi tampil sbg antitesa pencitraan SBY yg dikesankan lamban, terlalu hati-hati, formalistik, elitis, jaim hingga “tambun” secara fisik,” papar Aidul.

Setiap kebijakan presiden mulai pasca pilpres, mulai dari SB hingga Jokowi, nyaris semuanya tak lepas dari pragmatisme dan pencitraan semata, menurut eks Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie.

Ia bahkan tegas menyebut, dalam kebijakan kedua presiden RI ini, pencitraan adalah segala-galanya.

“Semua tindakan pemerintah itu sangat diwarnai politik pragmatis, politik pencitraan. Sudah dua presiden kita sama saja, pencitraannya luar biasa,” kata Jimly, Senin 6 Juli 2020.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News