Oleh: Andi Kusnanto (Kepala Sekolah SMK Pelita Bangsa Sumberlawang Sragen Jateng)
Selamat Pagi…..para siswa…. .,
selamat pagi Pak Guru….
Hari ini pelajarannya rileks aja yaitu nonton wayang kulit dalam Fragmen “Perang Kembang”, walah apalagi Pak Guru, mosok kami siswa siswi SMK Pelita Bangsa Sumberlawang Sragen diajak nonton wayang, katanya wayang mau dimusnahkan….šš,salah satu siswa yang biasanya kelak suatu akan jadi bagian serba guna…..
Wess… tho…., sabaro disik, tenangno pikiranmu, sabar…. Sabar jangan protes dengan Pak Guru, sebab tugas wajib Pak Guru hanya 2 mejelaskan dan menerangkannya, kalau mengilmiahkan itu tugas dosen….,siap dilanjutkan materinya….???, siap Pak Guru…. ššš, ayo segera Buka Link dibawah ini….
Ini Mas Prof. DR.Joko Susilo sekarang bermukim di New Zealand (Selandia Baru) yg sudah rawuh juga ke SMK PBS Sumberlawang Sragen Jateng, ini buktinya…
Apa yang dimaksudkan dengan Perang Kembang?
Pada waktu pertunjukan wayang kulit semalam suntuk, salah satu acara yang ditunggu-tunggu para penggemar wayang adalah saat dimulainya adegan āperang kembangā. Saat iniah para penonton disuguhi aksi kepandaian sang dalang dalam memainkan wayang kulitnya atau yang lebih dikenal dengan sebutan āsabetanā. perang menunjukkan kepiwaian dalangnya.
Pada intinya, adegan āperang kembangāini menceritakan saat perjalanan seorang ksatria yang dikawal oleh empat punokawan (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong), yang setelah selesai berguru dan bermaksud kembali ke tempat asalnya namun ditengah hutan dicegat oleh sekelompok raksasa yang terdiri dari 4 Raksasa yaitu (1) Buto Pragalba, (2) Buto Terong dan (3) Buto Rambut Geni serta (4) Buto Cakil sebagai pemimpinya (Buto = raksasa ).
Peperangan antara satria (biasanya Arjuna atau Abimanyu) melawan para raksasa (buto) ini pada akhirnya dimenangkan oleh sang satria. Satu persatu dari raksasa itu berhasil ditewaskan, dan hanya Buto Cakil saja yang matinya karena tertusuk oleh kerisnya sendiri.
Dari segi tuntunan, adegan perang kembang ini menyiratkan akan pertempuran dalam diri manusia dalam melawan hawa nafsunya. Keempat buto atau raksasa merupakan lambang dari nafsu-nafsu manusia, yaitu nafsu amarah, nafsu serakah, nafsu syahwat dan nafsu kebajikan. Kematian empat raksasa atau nafsu manusia itu bukan berarti manusia harus membunuh keempat nafsunya, melainkan manusia harus mampu mengendalikan dan mengontrol nafsunya sehingga tercipta keseimbangan dalam dirinya.(Podjok Pawon, Maret 2015)
Perang Oleh dan dipimpin oleh Nabi..
Perang ketika Masa Kenabian terdiri dari 20 perang yaitu (Perang Badar Al-Kub4a, Ekspedisi Abdullah Bin Jahsy, Perang Sawiq, Ekspedisi Ka”b biin Asyrat, perang Uhud, ekspedisi Hamraul Asad
Ekspedisi Raji, ekspedisi biru Ma’unah,Perang Khanraw, ekspedisi Bani Quraizah, Ekspedisi Atik, ekspedisi Dzi Qird, Ekspedisi Bani Mustaliq, Perang Khaibar, Ekspedisi Wadil Qura, Perang Mu”Tah, Penaklukkan Makkah, Perang Hunaim, Perang Thaif,dan Perang Tabuk (bisa dibaca di Buku Kepemimpinan dan strategi militer karya Doktor M.Syafii Antonio,MEc dan Tik Tazkia), jumlah korban Perang sebanyak 379 orang, maka pepatah mengatakan, bahwa Seorang Panglima Perang yang luar biasa adalah yang memenangi peperangan dengan memaksa musuh menyerah tanpa’ berperang dalam pertempuran (SUN TZU), Bandingkan dengan korban Perang Dunia pertama sebanyak 15,323,100 orang yg ada tersebar di 19 Negera, sedangkan korban Perang Dunia Ke-2 sebanyak 62,537,400 orang tersebar di 46 negara. dilain waktunya nanti Guru Agama akan meneruskannya….
Perang Gerilya Sebelum Indonesia Merdeka,
Nyi Ageng Serang panglima sakti Perang Pembahasan soal perempuan dan perannya lebih intensif saat perempuan ningrat kelahiran Jepara ini mendobrak stigma perempuan Jawa yang lemah. Sebenarnya tak semua semua perempuan Jawa sesuai stigma tersebut. Dalam sejarahnya banyak perempuan-perempuan hebat.
Peter Carey, sejarawan Universitas Oxford dalam buku Perempuan-perempuan Perkasa di Jawa Abad XVIII-XIX, mencontohkan salah satu perempuan hebat itu adalah Raden Ayu Serang. Siapakah dia?
Raden Ayu Serangālebih dikenal sebagai Nyi Ageng Serangādilahirkan di Desa Serang, 40 kilometer sebelah utara Surakarta dekat Purwodadi di pinggir Kali Serang sekitar tahun 1762. Nyi Ageng Serang adalah perempuan pejuang yang gigih berperang melawan penjajah di daerah Kulon Progo.
Nama aslinya Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi. Ia putri bungsu Pangeran Natapraja, penguasa Serang yang juga teman seperjuangan Pangeran Mangkubumi (Hamengku Buwono I).
Sewaktu berusia 16 tahun, Nyi Ageng Serang pernah dipersunting oleh Hamengkubowo II, tapi perkawinan mereka tidak bertahan lama. Sang raden ayu lalu menikah lagi dengan Pangeran Serang I (Pangeran Mutia Kusumowijoyo) yang masih kerabat keluarga Kalijaga. Pasangan itu lantas mukim di Serang, dekat Demak, daerah di kawasan pantai utara Jawa.
Putranya, Pangeran Kusumowijoyo yang dijuluki Pangeran Serang II, menjadi panglima Diponegoro di areal Demak pada bulan-bulan awal Perang Jawa.
Peter Carey menyebut berkat latar belakang keturunan mereka yang berasal pada sang wali dan laku tirakatnya, sang pangeran dan ibunya sangat dihormati pengikut Diponegoro karena dianugerahi kasekten (kesaktian atau tenaga batin) luar biasa. Kemampuan itu dicapai dengan bersemadi dalam gua-gua sunyi di pantai selatan Jawa.
Bahkan terdapat kabar angin Diponegoro bersiap mengalihkan sebagian wewenangnya kepada cucu Raden Ayu SerangāRaden Mas Papakābila ia menang melawan Belanda.
Dalam Perang Jawa, Nyi Ageng Serang ikut angkat senjata membantu putranya. Ia adalah ahli siasat dan strategi. Nyi Ageng Serang dikabarkan menggunakan taktik kamuflase daun keladi atau daun lumbu yang wajib dibawa setiap prajurit dan rakyat yang ikut berperang.dan Metode Sapit urang(kanan kirim menyeranh bareng.
Dengan daun itu, Nyi Ageng Serang memerintahkan pasukannya untuk melindungi kepalanya dalam penyamaran, sehingga tampak seperti kebun tanaman keladi dari kejauhan. Setelah dekat dan dalam jarak sasaran, barulah musuh dihancurkan.
Di pusat pertigaan jalan utama Kulon Progo ada patung Nyi Ageng Serang yang sedang menaiki kuda dengan membawa tombak berbendera di tangannya. Ini menggambarkan betapa perkasanya sang raden ayu.
Ia meraja-lela dan membunuh musuh, termasuk Ki Simbar Jaya si pengkhianat dengan senjatanya cundrik dan selendangnya. Karena kesaktiannya, oleh masyarakat Serang sang raden ayu dijuluki Djayeng Sekar.
Kemasyurannya sebagai anggota keluarga Sunan Kalijaga yang dimuliakan itu, belum lagi kehidupannya sebagai .seorang pejuang dan perempuan pertapa, memungkinkan Nyi Ageng Serang memberikan pengaruh penting pada penduduk daerah asalnya, Serang-Demak, bahkan lama setelah Perang Jawa resmi berakhir, 28 Maret 1830.
Setelah Raden Mas Papak menyerah, Nyi Ageng Serang hidup dalam pengawasan Belanda. Mencapai usia 93 tahun, ia hidup lebih lama dibanding putranya, Pangeran Serang II, maupun cucunya, Raden Mas Papak dan kerabatnya, Pangeran Diponegoro.
Nyi Ageng Serang wafat pada 10 Agustus 1855. Saat itu, penguasa Belanda di Yogyakarta yang selalu mengawasinya selama dua dasawarsa terakhir kehidupannya menarik napas lega.
https://m.liputan6.com/regional/read/2486662/nyi-ageng-serang-panglima-sakti-perang-jawa?utm_source=Mobile&utm_medium=copylink&utm_campaign=copylink
Perang Masa Depan adalah Perang Dunia Maya (PDM), agar kita memenangkan pertandingan perang tersebut dilakukan juga pendidikan metode perang non fisik..
https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/03/30/11020371/ksau-sebut-karakteristik-perang-generasi-ke-5-banyak-bertumpu-kekuatan-non
https://m.antaranews.com/berita/2790421/kasau-sebut-perang-generasi-kelima-bertumpu-pada-kekuatan-non-kinetik
https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-014113625/kasau-pendekatan-teknologi-penting-untuk-hadapi-perang-generasi-ke-5
Saran Penulis #HAKA atau Pak Guru “Bersiaplah Perang ketika kita damai, dan bersiaplah damai ketika dalam kondisi berperang”
Cermati Kode KASAU Jenderal Fajar, yg sudah memberikan peringatan nanti akam kita kumpulkan bersama-sama.
(((((((((Tetap semangat dan pantang menyerah dalam mewujudkan impian dan cita-cita bersama salah satunya lewat dunia pendidikan dan lewat pengabdian di Kecamatan Sumberlawang Sragen Jateng, dan Indonesia Raya tercinta, teriring salam dan doa, semoga ditambahkan sehat walafiat, selamat dan sukses selalu… Gusti Allah SWT meridho niat kita bersama….
Bersambung…… ššš
.,.,.,.,.,.,.,Disajikan dan ditulis-saat ini sedang menunggu SIM-surat ijin menulis dari segenap pihak keluarga yang bertautan baik keluarga dimensi masa lalu-surat keterangan dan surat penjelasannya-menyusul,segenap keluarga dalam situasi dan kondisi saat ini-surat keterangan dan penjelasanya-menyusul juga-on proses dan segenap keluarga di masa depan-surat keterangan dan surat keterangan dalam proses penyusunan secara tertata den baik dan rapi-nanti dijelaskan dan diterangkan kembali oleh Andi Kusnanto selalu Guru dengan NUPTK dengan nomor 6642754655110032 yg ditugaskan oleh Yayasan PBS Sumberlawang sebagai Kepala Sekolah SMK Pelita Bangsa Sumberlawang Sragen Jateng, Secara Pribadi-atau selaku Pak Guru-saat ini adalah Mahasiswa Strata 2 di Kampus IKOPIN University Jatinangor-Sumedang Bandung Jawa Barat, dan Insya Allah…secara Pribadi setelah Lulus dari S2 IKOPIN, akan melanjutkan Disertasi Doktoral di Kampus UNS (Kampus Benteng Pancasila) Kota Solo, Jateng,.,.,.,.,.,.,.,,.
Manahan Solo, Jateng
Senin Kliwon, 4 April 2022