Oleh: Andi Kusnanto (Kepala Sekolah SMK Pelita Bangsa Sumberlawang Sragen Jateng)
Terkonfirmasi para sesepuh Dusun, bahwa Kakek Buyutnya Sri Mulyani Menteri Keuangan Republik Indonesia berasal dari Dusun Kedungdowo Desa Hadiluwih Kacamatan Sumberlawang Sragen Jateng
Ceritanya begini, Tersebutlah 4 Anak Muda, namun dalam rekaman ini ada 3 anak muda pada tahun 1998 melakukan riset kecil-kecilan alias amatiran dengan modal tape recorder yang mereka beli bersama, ketiganya tersebut adalah Anis Rohmadi (calon Doktoral saat ini menjadi Dosen di Universitas Borobudur), Atok (saat ini Wiraswasta di Semarang) dan Maryani (saat Guru SD di Desa Swatu Kecamatan Tanon Sragen), dan Mas Hartono, mendatangi 5 sesepuh Dusun Kedungdowo Desa Hadiluwih Sumberlawang Sragen Jateng yang menghasilkan link Youtobe sebagai berikut :
Masih ada 4 narasumber yang belum kami terbitkan, karena memang Kata Anis, masih tersimpan dalam kaset rekaman pada saat Tahun 1998.
Keisengan mereka tergelitik dengan gambaran sosial budaya, pendidikan, politik dan karakter penduduk dusun tersebut yang sangat mudah diidentifikasi lewat tolok ukur masing-masing (jenjang lulusan pendidikannya, pekerjaannya, etos kerjanya dsb), Dari 5 narasumber tersebut terdapat sebuah nama yang sangat menonjol dan menjadi catatan menarik ketiganya, di antara garis-garis keturanan silsilah keluarganya yg memberikan warna berbeda dalam perkembangan dusun tsb, yaitu Nyai Mbah SIDEM.
Dalam rekaman ini, sangat jelas Mbah Sidem (bersuamikan Mbah Samin–lagi kami carikan infonya apakah ini nama aslinya atau nama pemberian karena anaknya yg paling terkenal) itu punya anak Empat laki-laki yaitu :
1. Iro Joyo (Wirojoyo) Kedungdowo)
2. Samin (Nisan ditulis Kartowijoyo /Wonogiri)
3. Iro Semito (Wirosemito Kedungdowo)
4. Marto Taruno (Kedungdowo)
Dari ke 4 laki-laki anaknya Mbah Sidem (dengan suaminya tsb), ada satu nama anak laki-lakinya yang Merantau Ke Wonogiri (Mengabdi di Kalangan Bangsawan pada saat itu, menjadi juru gambar bangunan-bangunan)
Bahwa Samin /Kartowijoyo yg dari Kedungdowo Hadiluwih Hadiluwih ke Wonogiri mempunyai 4 anak (yaitu Mariyam, Parjo, Kamisah. Harjio), dari salah satu ini menurunkan Retnoningsih melalui garis keturunan Kamisah (lalu Ibu Retnoningsih menikah dengan Satmoko, hasil pernikahan ini menjadi keturunan Sri Mulyani).
Menurut penuturan sesepuh desa yang sudah almarhum yaitu Bapak Haji Tarman (Hadiluwih) /penulis juga pernah mendengarkan langsung dan sebenarnya sudah diberikan catatannya), serta Bapak Supar (Jakarta), dan orang-orang sukses merantau ke kota-kota besar bahwa mereka bisa seperti itu (lebih sejahtera) karena dibimbing saudaranya yang di Wonogiri.
Bagaiman beliau tahu?, pada suatu acara pemakaman kerabat Budhe Kamisah (Mariyam, Parjo dan Harjio) bertemu dengan Sri Mulyani Menkeu Republik Indonesia tersebut.
Dalam cerita yg disampaikan oleh Ibunda Sri Mulyani yaitu Retnoningsih bahwa hal tersebut persis yang dilakukan oleh segenap keluarga-keluarganya yg di Hadiluwih link :
https://www.haibunda.com/moms-life/20190322154319-68-36555/kisah-ibunda-sri-mulyani-jadi-profesor,-sambil-membesarkan-10-anak
https://economy.okezone.com/read/2017/12/22/320/1834416/sanjungan-menkeu-sri-mulyani-untuk-ibunda-beliau-seorang-pendidik-manajer-dan-ibu-yang-sangat-loyal
https://news.detik.com/berita/d-1018609/ibunda-dimakamkan-sri-mulyani-nangis
Bagaimana kalau orang tidak percaya, silahkan bandingkan model wajah terutamanya adalah dagunya hampir semua keturunan Mbah Sidem seperti itu modelnya dimana saja dia bermukim, karena ciri itu sangat khas.
Di dalam rekaman ini juga jelas awal mula Keturunan Mbah Sidem dalam merantau bekerja adalah membuat gambar bangunan atau saat ini arsitekturnya. Jadi adalah kewajaran apabila keturunannya Kartowijoyo (Samin) alias Samin ini pada generasi ke-3nya bisa kuliah di IKIP Negeri Semarang. Bukti-buktinya cukup valid dan ada makamnya.
Sesuai amanat dari Ibundanya ketika mendapatkan masalah dan mau menyelesaikan masalahnya, Menurut penulis, “Kalau misalnya utang Indonesia mau lunas hutangnya, maka Mbak Sri Mulyani wajib pulang dulu di “Suwuk” oleh kerabat-kerabatnya yang di Kedungdowo Hadiluwih Sumberlawang, Sragen Jateng
Loo kok bisa???
“Suwuk kepala” juga demikan jangan fisiknya, tapi Otak dan Pikirannya dalam menyelesaikan masalah-masalah di Indonesia,, terutama dibidang keuangan negara.
Siapa Yg nyuwuk? (dari Kedungdowo Hadiluwih) lahir profesor-profesor dan doktor-doktor kalau jumlahkan bisa puluhan pemikir-pemikir yang tersebar di se-Indonesia, kalau mereka dikumpulkan dan hasilnya dilakukan secara serius pasti berhasil.Kan sesuai arahan ibuknya, dan ada lagunya “Sri Mulih,,”(….ndang muliho… Sri… Ndang muliho….), kita simak lagu :
“Sri Minggat” dipopulerka. Oleh Sonny Jozz
Dalam lagu ini Sri Minggat ada kata-kata ….lungo pergi nang pasar tuku trasi…. “,jadi ke pasar itu harusnya beli aja hal-hal urgen-urgen aja yaitu trasi untuk sambel (penambah nikmat ketika makan) langsung pulang, jangan lama-lama di pasar cari barang-barang mewah (pemborosan) atau pembelian tanpa skala prioritas…..😁😁😁
Tetap semangat dan pantang menyerah dalam mewujudkan impian dan cita-cita bersama lewat dunia pendidikan yang mencerdaskan bangsa dan lewat pengabdian di Kecamatan Sumberlawang Sragen Jateng, teriring salam dan doa, semoga ditambahkan sehat walafiat, selamat dan sukses selalu… Gusti Allah SWT meridho niat kita bersama…. aamiin…. Yra, kebenaran secara ilmiahnya dalam proses riset dan telaah bersama….
Bersambung…… 🙏🙏🙏