Oleh: *Yusuf Blegur
Demokrasi palsu membuat rakyat terus terbelah.
Kekuatan politik uang semakin mewabah.
Aspirasi rakyat terus ditekan untuk mengalah.
Konstitusi dipreteli Oligarki semakin parah.
Partai politik jumawa sok kuasa.
Tapi sesungguhnya lemah dan tak berdaya.
Ada tangan-tangan cukong yang memaksa.
Siapapun presidennya tetap berperan sebagai boneka.
Demi harta dan tahta mempermainkan sumpah.
Berlomba-lomba mengejar status sosial dengan susah payah. Mengamankan tempat-tempat yang basah.
Tak peduli harus kehilangan etika dan marwah.
Menjadi capres percaya diri meski tak punya karya nyata.
Bermodal partai politik memburu suara rakyat jelata.
Banyak capres terlalu banyak kata dan gaya tapi kehilangan muka.
Menjadi seolah-olah pemimpin dari pemilu tanpa makna.
*Mantan Presidium GMNI