Saat ini bangsa Indonesia kembali seperti di era Orde Lama (Orla) di mana kebutuhan pokok langka dan mahal.
“Kita sudah kembali ke jaman seperti presiden pertama. Semua serba langka dan mahal/mewah,” kata Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Ronnie H Rusli di akun Twitter-nya @Ronnie_Rusli, Selasa (8/3/2022).
Ronnie memaklumi di era Soekarno mengalami kelangkaan kebutuhan pokok karena kebijakan pemerintah saat itu anti-neokolonialisme barat. “Sekarang jilat sana-sini tapi serba langka,” papar Ronnie.
Kata Ronnie, pada pemerintahan sebelumnya bisa mengatasi kebutuhan pokok masyarakat. “Pemerintah sebelumnya tidak antrian dan mahal,” jelasnya.
Minyak goreng murah dalam program pemerintah sangat sulit didapatkan dan memunculkan masalah baru, kelangkaan. Di ritel modern, rak yang berisi minyak goreng lebih sering kosong.
Meski pemerintah melalui Kementerian Perdagangan berulangkali berjanji bahwa pasokan minyak murah aman dan bisa tersedia di pasar, realita di lapangan menunjukan sebaliknya.
Di jaringan minimarket, sejak beberapa pekan terakhir, sangat sulit menemukan minyak goreng program pemerintah. Bahkan, rak yang biasanya menampung minyak goreng, kini lebih sering kosong.
Di berbagai daerah warga antri untuk mendapatkan minyak goreng seperti di dua lokasi sekitar pasar Kota Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Dikutip Antara, nampak antrian warga yang berdesakan tersebut terjadi di kompleks kantor Gubernur Sulbar di Kelurahan Tangas Kota dan di Anjungan Pantai Manakarra Kota Mamuju.
