Sebut Teroris Ubah Strategi Gabung Partai dan Ormas Islam, SBK: BNPT Bisa Dituding Islamophobia

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bisa dituding Islamophobia atas pernyataanya teroris mengubah strategi dengan bergabung dengan partai politik dan ormas Islam.

Demikian dikatakan pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) dalam pernyataanya kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (18/2/2022). “Pernyataan BNPT teroris gabung ormas Islam menggiring opini Islam dekat teroris. Kenapa tidak disebut gabung ormas Kristen, Hindu, Budha? jelasnya.

Kata SBK, BNPT tanpa kajian mendalam menyebut teroris mengubah strategi dengan bergabung partai dan ormas Islam. “Terlalu sembrono pernyataan BNPT itu,” papar SBK.

Menurut SBK, teroris yang sebenarnya ada di Papua tetapi tidak pernah disebut BNPT. “Teroris KKB Papua membunuh warga sipil, anggota TNI/Polri tetapi tidak pernah disebut oleh BNPT,” jelas SBK.

SBK meminta Komisi III DPR tidak diam atas berbagai pernyataan BNPT yang meresahkan masyarakat dan membuat gaduh. “Komisi III mitra BNPT jangan diam saja,” paparnya.

Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris mengatakan keberadaan terduga teroris di sejumlah ormas Islam, partai, hingga lembaga negara merupakan buntut perubahan strategi organisasi teror.

Irfan mengklaim pola baru teroris menggunakan sistem demokrasi untuk masuk menguasai lembaga secara formal.

“Jangankan lembaga negara, jangankan partai. Organisasi ummat yang sangat kita harapkan melahirkan fatwa-fatwa atas kegelisahan umat terhadap persoalan kebangsaan itu juga dimasuki,” kata Irfan dalam Sharing Session BNPT di Jakarta Selatan, Jumat (18/2).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News