Kasus E-KTP dan Tragedi Wadas, Pegiat Sosial: Citra Ganjar Tergerus

Citra Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tergerus atas tragedi di desa Wadas, Kabupaten Purworejo di mana warga setempat dikepung dan ditangkapi polisi. Kasus E-KTP juga membuat citra Ganjar terpuruk.

“Tragedi Wadas membuat citra dan jalan mulus menuju capres 2024 yang terus diupayakan susah payah oleh Ganjar, semakin tergerus yang sosoknya memang sudah diganggu skandal beberapa proyek sebelumya termasuk E-KTP,” kata Pegiat Sosial dan Aktifis Yayasan Human Lujur Berdikari Yusuf Blegur kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (11/2/2022).

Kata Yusuf Blegur, rencana teknis pengukuran lahan yang sudah dibebaskan dan disetujui warga, menggunakan pola lama aparat yaitu intimidasi dan represi aparat. Ini menjadi gejolak dan rentan eksploitasi kampanye hitam dan pembusukan Ganjar yang sosoknya memang sudah bermasalah khususnya dan rezim Jokowi yang sudah pada tahapan ingin dimakzulkan rakyat.

“Publik tidak mau tahu dan enggan mengurus soal latar belakang dan perkembangan proyek senilai Rp9 T itu. Publik hanya bisa tahu mengakumulasi dan menggeneralisir sikap apriori kebijakan rezim yang selama ini banyak kegagalan dan selalu menggunakan pendekatan keamanan terhadap masalah bangsa, terlebih soal-soal perampasan dan penggelapan aset maupun tanah rakyat,” ungkapnya.

Yusuf Blegur mengatakan, kekerasan oleh aparat menjadi dominan dan isu sentral yang menggeser permasalahan inti, betapapun dinamika tinggi yang terjadi di lapangan. Sepertinya entah normatif atau ada hidden agenda, Kasus Wadas meledak sekonyong-konyong oleh tindakan aparat keamanan.

“Menjadi lebih menarik lagi soal peran pers terutama media mainstream yang lagi-lagi ambigu dan ambivalens menyikapinya, kalau tidak mau disebut standar ganda dalam kasus Wadas. Media mainstream ikut asyik dan enjoy seolah mendorong agresifnya media sosial,” paparnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News