Masyarakat Jakarta mengungkapkan tempat jin buang anak bukan suatu penghinaan. Ungkapan itu untuk menunjukkan tempat sepi tidak ada manusia.
“Di Jakarta orang bilang tempat jin buang anak itu sudah biasa untuk menunjukkan tempat itu sepi tak ada manusia,” kata Wakil Ketua Umum Partai Ummat Buni Yani di akun Twitter-nya @1keadilan, Ahad (23/1/2022).
Kata Buni Yani, pernyataan tempat jin buang anak bukan penghinaan. “Ungkapan ini bukan penghinaan, tetapi sebuah gaya bahasa biasa saja,” jelasnya.
Ia mengatakan, kalau gaya bahasa di Jakarta dipakai di Kalimantan jelas tidak relevan. “Begitu juga gaya bahasa di Medan sebaiknya jangan dipakai di Solo. Bisa repot kita sebagai bangsa. Bakal banyak yang tersinggung dan tabrakan,” jelasnya.
Buni Yani menceritakan 27 tahun lalu sebagai tim pengajar TKI ke luar negeri untuk pelaut dan perawat. Dalam tim ada guru dari Medan dan Kediri. “Sama-sama keras dan gampang tersinggung. Yang dari Kediri tak senang dibilang “kau” oleh yang dari Medan. Berantemlah mereka. Fisik,” ungkap Buni Yani.