Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qaumas bersikap hipokrit dalam menyikapi kasus Habib Bahar Smith (HBS) dengan Ferdinand Hutahaean. Di satu sisi Yaqut mendukung penegakan hukum terhadap HBS tetapi ia justru meminta masyarakat tidak terburu-buru menghakimi Ferdinand Hutahaean.
“Sebagai menteri bagi segenap rakyat, Yaqut Menag semestinya berdiri ditengah, atau berdiri di atas semua golongan. Tidak boleh memihak, baik secara terbuka atau implisit.Namun sikap itu tak ditampakkan oleh Yaqut. Menag justru menampakkan sikap hipokrit,” kata sastrawan politik Ahmad Khozinudin kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (9/1/2022).
Kata Khozinudin, sebuah sikap hipokrit seorang Yaqut yang telanjang dihadapan publik. Sikap Hipokrit ini, sepertinya sudah menjadi karakter bawaan Yaqut.
Kata Khozinudin, saat Yaqut merasa dicemarkan Gus Nur, dia melaporkan Gus Nur ke polisi. Namun, tidak pernah menghadiri persidangan meski telah dipanggil lima kali. Yaqut tak berani menghadapi Gus Nur secara jantan di pengadilan.
Tidak layak, seorang menteri apalagi menteri agama justru memihak kepada orang yang diduga menista agama. Tidak adab, seorang menteri apalagi menteri agama memberikan legitimasi bagi kezaliman terhadap ulama.
“Sungguh, sikap hipokrit yang terbuka ini benar-benar menjijikkan. Sebuah sikap, yang tidak mencerminkan karakter persaudaraan karena Islam,” pungkasnya.