Helmi Felis: PDIP Jadi Parpol Menjauh dari Nilai-nilai Islam

Uncategorized

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sangat jauh dari nilai-nilai Islam seperti tindakan kadernya Juliara Batubara yang terlibat korupsi bantuan sosial (bansos).

“PDIP sejauh ini menjadi Partai yang paling jauh, bahkan menjauh dari nilai-nilai Islam,” kata warganet Helmi Felis di akun Twitter-nya @Helmi_Felis, Senen (12/12/2021).

PDIP jauh dari nilai Islam, kata Helmi terlihat kadernya yang mengkorupsi dana bansos untuk orang miskin. “Kok berani bilang “jauh dari adab Islam” ke individu yang jelas latar belakang Islamnya kuat,” jelasnya.

Ia mengatakan, keberadaan PDIP benar-benar merusak kecerdasan Bangsa Indonesia.

Akhir 2020, ada tiga kader banteng yang “dikandangin” KPK. Pertama, Wali Kota Cimahi, Ajay Priatna. Ajay ditangkap KPK 27 November 2020. Dia diduga meminta komitmen fee sebesar Rp 3,2 miliar terkait izin pengembangan Rumah Sakit Umum Kasih Bunda Cimahi. Ketua DPC PDIP Kota Cimahi ini juga diduga sudah menerima duit sebanyak lima kali dengan total Rp 1,661 miliar.

Kedua, Bupati Banggai Laut, Wenny Bukamo. Ketua DPC PDIP Banggai Laut ini ditangkap KPK 3 Desember 2020. Dia diduga menerima suap Rp 2 miliar dari proyek pembuatan jalan.

Ketiga, Wakil Bendahara Umum PDIP yang juga Menteri Sosial Juliari P Batubara. Juliari dikerangkeng KPK karena diduga nilep dana bansos Corona. Tidak tanggung-tanggung, jumlah uang yang digarongnya mencapai Rp 17 miliar.

KPK menangkap Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah. Nurdin memang tidak “ber-KTP” PDIP, tapi dia jagoan PDIP di Pilkada Sulsel. Nurdin terpilih sebagai Gubernur Sulsel pada Pilkada 2018 berkat dukungan PDIP, PKS, dan PAN.

Dari berbagai kasus itu, tentu ada yang lebih heboh lagi. Kasus suap PAW yang melibatkan Harun Masiku. Eks caleg PDIP ini sampai sekarang masih buron. Karena kasus Masiku ini, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto ikut terseret-seret. Hasto diperiksa KPK, juga bersaksi di pengadilan