Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terlihat tolol dengan mendesak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memerintahkan Ahmad Sahroni mundur dari Ketua Pelaksana Formula E.
“Saya katakan PSI terlihat tolol mencampuri urusan Partai NasDem mendesak Surya Paloh memerintahkan Sahroni mundur dari Ketua Pelaksana Formula E,” kata aktivis Jakarta Jay Abdullah kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (30/11/2021). “Surya Paloh pasti akan abaikan permintaan PSI,” ungkapnya.
Menurut Jay, PSI sebagai partai kecil tidak mempunyai etika mendesak Surya Paloh untuk meminta Sahroni mundur dari Ketua Pelaksana Formula E. “PSI itu kumpulan anak kemarin sore ingin mengajari Surya Paloh yang sudah menjadi politikus ulung,” ungkap Jay.
Jay mengatakan, sikap PSI justru membuat masyarakat makin membenci terhadap partai yang digawangi Giring ini. “Pemilu 2024, PSI tidak laku di masyarakat,” jelas Jay.
PSI mendesak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memerintahkan Ahmad Sahroni mundur dari posisi Ketua Pelaksana Formula E Jakarta.
Ahmad Sahroni adalah Bendahara Umum Partai NasDem.
Menurut Sekjen DPP PSI Dea Tunggaesti, langkah Sahroni sebagai Ketua Pelaksana Formula E membahayakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena masih banyak persoalan membelit penyelenggaraan balap mobil listrik internasional itu.
“Formula E sedang diselidiki KPK. Eh, panitia malah minta bertemu Presiden Jokowi. Hal itu tidak layak dilakukan, baik secara politis dan etis. Langkah-langkah Mas Sahroni membahayakan Pak Jokowi,” kata Dea dalam keterangannya, Selasa (30/11/2021).
Dea mengatakan, saran kepada Surya Paloh tersebut berangkat dari keprihatinan sebagai sesama anggota koalisi pemerintahan Jokowi. Menurut Dea, saat ini Jokowi sedang fokus pada usaha pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sehingga, ia menyarankan agar tidak ada pihak yang mengganggu kinerja tersebut.