Majelis Ulama Indonesia (MUI) lebih baik dibubarkan karena lembaga ini dijadikan proyek dan meniti karir anggota dan petingginya.
Demikian dikatakan Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (19/11/2021). “Investigasi majalah Tempo ada Ketua MUI yang mengurusi sertifikasi halal terlibat suap dan sekarang menjadi pejabat di negeri ini,” ungkapnya.
Nur Khalim mengatakan, daftar riwayat hidup pengurus MUI bisa dijadikan jualan untuk mengisi ceramah agama dan mendapatkan jabatan di pemerintahan.
Kata Nur Khalim, keberadaan MUI tidak perlu lagi karena sudah ada ormas Islam. “Ormas Islam umurnya lebih tua dari MUI. Keberadaan MUI alat politik Soeharto untuk mengendalikan ormas Islam,” jelas Nur Khalim.
Menurut Nur Khalim, almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah meminta untuk pembubaran MUI. “Gus Dur seorang yang mengetahui sebelum adanya kejadian. Dan kejadian di MUI seperti yang dikatakan Gus Dur,” ungkapnya.
Nur Khalim mengatakan KH Mustofa Bisri (Gus Mus) juga mengkritik keberadaan MUI. “Termasuk munculnya Fatwa MUI juga dipertanyakan Gus Mus,” jelas Nur Khalim.