Penangkapan ulama dituding teroris mengingatkan era Presiden Soekarno yang menangkapi tokoh-tokoh Islam seperti M Natsir hingga Buya Hamka dengan tuduhan pemberontak.
“Dari th 62 rezim Demokrasi Terpimpin menangkapi tokoh2 Islam dgn tuduhan pemberontak. Moh. Natsir, Syafruddin Prawiranegara, M. Yunan Nasution dll. Buya Hamka termasuk ‘rombongan terakhir’, 1964,” kata Ustadz Akmal Sjafril di akun Twitter-nya @malakmalakmal, Kamis (18/11/2021).
Kata Ustadz Akmal, di era Soekarno, tokoh-tokoh Islam ditangkap tanpa proses pengadilan. “Peradilan? Gak ada. Dan skrg kita tau semua tuduhan itu dusta belaka kan?” jelasnya
Menurut Ustadz Akmal, ulama di-framing sebagai penjahat itu bukan perkara baru. “Dulu Buya Hamka dituduh mau bunuh Soekarno, konspirasi sama Malaysia, sampai dipenjara dua tahun. Diadili sekali pun tidak,” ungkap Ustadz Akmal.
Teroris itu adalah yang menimbulkan teror. “Kalau Anda ketemu teroris, pasti takut. Ngeliat di TL org bs seenaknya ngomong apa aja soal FPI, PKS, MUI, harusnya kita sdh paham bhw terorisnya bukan dari situ. Siapa coba yg kalo kita kritik lantas kita takut bakal diapa2in? Nah itu!” pungkasnya.