Duel atau Duet Anies-Ganjar

Uncategorized

Oleh: Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)

Beberapa hari lalu muncul poster duet Anies – Ganjar. Sontak banyak comment di media sosial. Ada yang pro. Ada pula yang kontra.

Duet Anies – Ganjar diusung enam partai parlemen. Allahu Akbar. PKS, Demokrat, PAN, NasDem, PKB dan PPP. Setara 284 kursi parlemen atau 49,3%. Jauh diatas ambang batas alias presidential threshold seperti dipersyaratkan UU Pemilu 20%.

Sayangnya, poster yang sempat viral tersebut dapat dipastikan hoax. Belanda masih jauh.

Setidaknya poster tersebut menimbulkan reaksi beragam dari publik. Persis ketika beredar wacana duet Anies – Puan. Pro dan kontra.

Mungkin pula test the water oleh salahsatu pendukung Anies atau Ganjar. Hanya sekadar cek sound.

Yang pro menganggap duet Anies – Ganjar atau Anies – Puan sebagai duet ideal. Cermin dari religius nasionalis. Dianggap dapat meredam keterbelahan rakyat seperti pada Pilpres 2019 silam.

Sementara bagi yang kontra menyoroti background partai Ganjar dan Puan, PDIP.

Banyak kalangan Islam taat, PDIP phobia. Terutama alumni pendukung Prabowo – Sandi pada Pilpres 2019. Mereka beranggapan PDIP sebagai musuh bersama ummat Islam.

Mereka cenderung memilih golput andai duet Anies – Ganjar atau Anies Puan benar-benar menjadi kenyataan.

Mereka lebih enjoy bila Anies berduet dengan AHY atau Airlangga. Tidak sedikit pula mereka berharap duet Anies – Sandi pada Pilpres 2024. Mengulang masa indah Anies – Sandi pada Pilkada DKI 2017.

Bahkan mereka lebih cenderung, lebih baik Anies berduel dengan Ganjar dan Puan pada Pilpres 2024.

Namanya politik pragmatis. Jauh dari kata ideal. Duet Anies – Ganjar bisa saja terjadi. Apalagi rumor duet Prabowo – Puan makin menguat. Ditambah satu pasangan lagi, duet Airlangga – AHY.

Seru deh Pilpres 2024 andai muncul tiga pasangan kandidat. Keterbelahan rakyat dapat dieliminir.

Bandung, 9 Rabiul Akhir 1443/14 November 2021