Anggota TNI yang dikirim ke Papua untuk menjaga area tambang yang mempunyai kepentingan dengan elit Jakarta.
“Faktanya anggota TNI yang dikirim dan ditempatkan di posko-posko daerah pertambangan di Papua,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara dalam artikel yang ditulis Khozinudin berjudul ‘Menantang Negara untuk melakukan Audit Terhadap Bisnis Tambang Emas Luhut Binsar Pandjaitan di Blok Wabu Papua’.
Marwan mengatakan, kehadiran anggota TNI ini bukanlah spesifik untuk mengatasi masalah OPM, tapi ternyata ‘nyambi’ mengamankan area pertambangan, dengan tujuan sterilisasi daerah tambang dari warga, yang dampaknya menimbulkan korban kematian dan sebagian besar warga mengungsi, menjauh dari area yang akan dijadikan lokasi pertambangan.
Ada relasi antara pengiriman pasukan TNI dengan Luhut Panjaitan yang mendapatkan 30 % saham dari West Wits Mining (perusahaan Australia), yang diberikan tanpa membeli. Saham ini diberikan melalui PT Tobacom Del Mandiri yang merupakan bagian dari PT Toba Sejahtera Group, yang sahamnya dimiliki Luhut Binsar Pandjaitan.
“Bagian 30 % saham yang diberikan kepada Tobacom Del Mandiri bukan dengan membeli, melainkan kompensasi atas peran PT Toba Sejahtera Group (milik Luhut) yang dianggap memiliki kemampuan dan koneksi dengan aparat (TNI POLRI), otoritas politik dan jaringan kekuasaan,” jelas Marwan.