Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengejek pemberantasan korupsi ketika meresmikan pabrik biodiesel di Kalimantan Selatan di mana pemiliknya Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam diduga pengemplang pajak. Pabrik itu dikelola PT Jhonlin Agro Raya (JAR) anak usaha Jhonlin Group.
“Presiden @jokowi mengejek pemberantasan korupsi. Penyidikan terkait skandal pajak yg dilakukan Group Jhonlin & Mu’min Ali Panin Bank sedang dilakukan @KPK_RI, namun Presiden malah datang meresmikan pabriknya terduga pengemplang pajak milik haji Isam,” kata aktivis 98 Haris Rusly Moti di akun Twitter-nya @motizenchannel.
Kata Haris, haji Isman diduga menghindari membayar pajak dengan membangun pabrik biodiesel.
“Rekayasa penghindaran pajak dengan modus bangun pabrik yg dilakukan Jhonlin adalah modus lama yg dilakukan kartel batubara,” ungkapnya.
Ada bentuk lain menghindari pajak, kata Haris dengan modus Pandora Papers. “Modus lainnya adalah bentuk perusahaan cangkang seperti yg terbongkar di Pandora Papers yg melibatkan Menko Perekonomian & Menko Maritim Investasi,” jelas Haris.
Presiden Jokowi meresmikan pabrik pengolahan sawit menjadi biodiesel di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pabrik itu didirikan oleh PT Jhonlin Group milik Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi langkah Jhonlin Group. Ia mengatakan Indonesia tidak boleh hanya menjadi eksportir kelapa sawit mentah.
“Hilirasi, industrialisasi, harus dilakukan dan harus kita paksa untuk dilakukan. Oleh sebab itu, saya sangat menghargai apa yang telah dilakukan oleh PT Jhonlin Group membangun pabrik biodiesel,” kata Jokowi, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (21/10).