Rezim Joko Widodo (Jokowi) tidak menghargai akademisi atas pelantikan Megawati Soekarnoputri menjadi dewan pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Menjadikan Megawati menjadi dewan pengarah BRIN menunjukkan rezim ini memang suka-suka dan tidak menghargai akademisi,” kata aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis kepada www.suaranasional.com, Kamis (14/10/2021).
Damai menilai, penempatan Megawati menjadi Dewan Pengarah BRIN merusak iklim riset di Indonesia. “BRIN yang harusnya independen justru sangat politis,” paparnya.
Kata Damai, kalangan DPR juga hanya diam saja Jokowi yang merusak tatanan riset di Indonesia dengan menempatkan Megawati sebagai Dewan Pengarah BRIN. “DPR sudah menjadi bagian penguasa,” jelas Damai.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN. Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10).
Penunjukan Megawati merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021. Pasal 7 ayat (2) perpres tersebut mengatur Jabatan Ketua Dewan Pengarah BRIN diisi oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP.
Posisi Ketua Dewan Pengarah BPIP saat ini dijabat oleh Megawati. Ia menduduki posisi itu sejak 22 Maret 2018.