Ustadz Abu Sulaiman Al Katiri: Patung Diorama di Museum Kostrad Dihilangkan untuk Hilangkan Kesyirikan

Tak Berkategori

Museum Kostrad menghilangkan diorama patung Soeharto, AH Nasution dan Sarwo Edhie merupakan tindakan tepat untuk menghilangkan kesyirikan.

Demikian pegiat Sunnah Ustadz Abu Sulaiman Al Katiri Lc dalam pernyataan melalui email kepada www.suaranasional.com, Selasa (29/9/2021). “Pangkostrad sebelumnya Pak Azym Yusri Nasution menghilangkan patung-patung karena keyakinan agamanya. Beliau beragama Islam dan meyakini patung menyerupai manusia dilarang dalam agama Islam,” ungkapnya.

Menurut Ustadz Abu Sulaiman, umat Islam harusnya berterima kasih kepada museum Kostrad, Azym Yusri Nasution, Pangkostrad atas penghilangan patung-patung tersebut. “Umat Islam tidak perlu ikut-ikutan mencela atas penghilangan patung-patung tersebut,” jelasnya.

Kata Ustadz Abu Sulaiman, pihak Kostrad sangat berkomitmen dalam menjaga Indonesia dalam ideologi komunis. “Banyak prajurit TNI yang sudah ikut pengajian Sunnah. Ini yang harus kita syukuri,” ungkapnya.

Ustadz Abu Sulaiman berharap patung-patung di berbagai lembaga negara bisa dihilangkan. “Saya hanya bisa menyeru dan semua kebijakan ada di tangan pemerintah,” jelas Ustadz Abu Sulaiman.

Sebelumnya Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman menyebutkan bahwa patung-patung itu hilang dari Markas karena diminta kembali oleh pembuatnya, yakni Pangkostrad terdahulu, Letjen (Purn) Azym Yusri Nasution. Ia pun tak bisa menolak permintaan tersebut.

Menurutnya, AY Nasution merasa berdosa telah membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya.

“Jadi saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan,” tambah Jenderal bintang tiga itu.

Dudung menolak apabila penarikan tiga patung tersebut membuat Gatot menyimpulkan TNI melupakan peristiwa sejarah G30S/PKI.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News