Rezim otoriter dan menuju tiga periode atas penangkapan warga yang membentangkan poster berisi protes saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat di Kabupaten Blitar.
“Jokowi kangen didemo itu omong kosong. Warga di Lampung dan terbaru di Blitar yang membentangkan poster berisi protes saat Jokowi lewat ditangkap polisi. Ini menunjukkan Rezim Jokowi otoriter menuju tiga periode,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada www.suaranasional.com, Rabu (8/9/2021).
Menurut Muslim, warga yang membentangkan poster saat Jokowi lewat dilindungi undang-undang. “Tidak bisa polisi menangkap warga tersebut karena bagian kebebasan berpendapat,” ungkapnya.
Kata Muslim, penangkapan warga menunjukkan Jokowi tidak suka didemo. “Jokowi itu sukanya dijilat dan dipuji. Ia mempersepsikan dirinya seorang raja Jawa yang tidak pernah salah dan tidak boleh dikritik,” paparnya.
Muslim mengatakan, penangkapan warga yang melakukan protes ke Jokowi justru tidak membuat surut perlawanan rakyat ke penguasa. “Saat Jokowi blusukan di daerah pasti ada warga yang berunjuk rasa,” jelas Muslim.
Seorang pria diamankan polisi akibat membentangkan poster ke arah Presiden Jokowi saat kunjungan ke Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa (7/9/2021).
Insiden itu terjadi persisnya saat Presiden Jokowi meninjau program vaksinasi Covid-19 di Pusat Informasi Pariwisata dan Pedagangan (PIPP) Kota Blitar.
Menyadur TIMES Indonesia jaringan Suara.com, seorang pria belum diketahui identitasnya itu membentangkan poster saat mobil Presiden Joko Widodo keluar dari kawasan PIPP. Poster tersebut bertuliskan ‘Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung Dengan Harga Wajar’.
Aksi pria itu tak berlangsung lama, lantaran ada seorang warga lain yang merampas poster tersebut.
Sejurus kemudian, Kabag Ops Polres Blitar Kompol Hari Sutrisno sigap mengamankan pria tersebut dan langsung menggiringnya masuk ke mobil patroli.