Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini lebih baik mengundurkan diri daripada kerjanya hanya marah-marah saja.
“Tidak ada gunanya marah-marah lah. Kalau marah-marah terus kan mending mundur aja. Artinya kan enggak mampu bekerja,” ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Senin (30/8/2021).
Wakil Ketua MPR ini menilai, sikap Risma yang selalu marah-marah membuktikan bahwa mantan Wali Kota Surabaya itu tidak mampu dalam mengoordinir anak buahnya. Di mana, kata dia, seharusnya bisa dievaluasi di internal Kementerian Sosial.
Apalagi, menurut Jazilul, penyaluran bansos yang dipersoalkan Risma merupakan kewenangan Kementerian Sosial. Terlebih, kemarahannya bukan hanya satu dua kali.
“Oleh sebab itu yang dipentingkan hari ini koreksi yang di dalam,” kata Gus Jazil.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali murka perkara penyaluran bantuan sosial (bansos). Risma kali ini memarahi pejabat bank BUMN saat kunjungan kerja di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu, 28 Agustus.
Momen Risma emosi terjadi saat rapat yang dilakukan di sebuah hotel. Tampak hadir Bupati Jember, Hendy Siswanto beserta Wakilnya Gus Firjaun.
“Saya kasih peringatan, itu tinggi sekali (data warga yang belum menerima bantuan). Kemarin di Bandung, saya dapati data, ada 5 ribu yang belum disalurkan, saya pikir itu sudah tinggi sekali. Ini di Jember malah 8 ribu totalnya. Tolong diperbaiki ya,” ujar Risma dengan nada tinggi.
Kemudian, pejabat bank BUMN itu berusaha untuk memberi penjelasan tentang penyebab penyaluran bansos tidak bisa segera dilakukan. Dicontohkannya, kendala teknis perbankan. Namun, penjelasan itu justru membuat Risma semakin marah.
“Anda tidak pernah merasakan kan, bahwa ketika seorang anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal covid, lalu besok dia kesusahan makan,” tegas Risma.