Taliban yang baru saja menguasai Afghanistan merupakan perkumpulan tokoh agama, santri bermazhab santri dan moderat.
“Thaliban dlm bhs Afghan (bukan Arab) adalah jamak (penuntut ilmu). Mereka perkumpulan guru2, tokoh agama dan santri2 yg bermazhab Khanafi fiqhan dan al-Maturidi aqidatan (mirip Indonesia). Saya pernah bertemu dgn tokoh2nya. Hati2 dgn propaganda media kapitalis liberal,” kata Rais Syuriyah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh di akun Twitter-nya @Ubaidullah_Sdq.
Kiai Ubaidillah mengatakan, tidak ada kekuatan monopolar di dunia ini jika ada maka suatu bangsa tentu akan musnah.
“Ada sekutu ada fasis, ada blok barat ada timur. Ketika Uni Soviet runtuh ada China. Itu sunnatulloh. Masalahnya kapan negara bekas koloni ini jadi polar tersendiri bukan pelengkap penderita,” ungkapnya.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap agar Taliban bisa bersikap jauh lebih baik dari sebelumnya.
Taliban akan jauh lebih moderat dibanding dengan beberapa dekade silam. Sehingga Jusuf Kalla optimis, Afghanistan tidak akan jatuh dalam pertumpahan daran dan perang saudara.
“Saya harapkan Taliban tidak seperti yang dulu, saya apresiasi transfer kekuasaannya secara damai,” ujar JK, dalam siaran persnya.
“Baik Taliban maupun pemerintah Afghanistan sama-sama meyakini bahwa mereka bersaudara dan tidak akan memerangi negara yang sudah ditinggalkan oleh Amerika Serikat,” sambung ia.