Publik menilai Gibran Rakabuming Raka (Gibran) berbohong yang mengaku gaji sebagai Wali Kota Solo tidak untuk pribadi.
“Gibran mengaku gajinya tidak untuk pribadi dan dibelikan untuk kebutuhan rakyat. Publik menilai Gibran telah berbohong,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada www.suaranasional.com, Rabu (4/8/2021).
Menurut Rahman, gaya komunikasi Gibran mirip bapaknya yang terlihat seolah-olah populis berpihak kepada rakyat. “Gibran memotong gaji ASN untuk menanggulangi Covid-19 dengan alasan dia tidak mengambil gaji. Publik tidak bisa dibohongi dana operasional Wali Kota Solo bisa mencapai ratusan juta perbulan,” paparnya.
Rahman mengatakan, biaya operasional Wali Kota tergantung Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kota Solo atau Surakarta memiliki PAD tahun 2019 sebesar sekitar Rp 2 triliun atau tepatnya Rp 2.012.861.148.959. Artinya, dana operasional Wali Kota Solo paling kecil sebesar Rp 600 juta dan paling tinggi Rp 3 miliar,” jelas Rahman.
Kata Rahman, Gibran itu seorang politikus yang sangat sulit dipegang pernyataannya. “Jangan terlalu percaya dengan politikus,” ungkapnya.
Sebelumnya Gibran mengaku tidak pernah mengambil gaji setiap bulan.
“ASN tidak perlu risau. Saya saja tidak pernah mengambil gajinya setiap bulan untuk kebutuhan pribadi,” ujar Gibran di Balai Kota, dikutip dari Ayosemarang.com, Selasa (3/8/2021).
Gibran mengaku, gaji setiap bulan diperuntukkan untuk untuk membantu warga Solo yang benar-benar membutuhkan. Terutama untuk membeli beras dan membayar SPP warga kurang mampu.
Ia menegaskan sejak dilantik sebagai wali kota pada 26 Februari 2021, belum pernah memakai gajinya untuk keperluan pribadi.
Gibran menyatakan dirinya menjadi wali kota bukan untuk mencari uang.
“Saya jadi wali kota kan bukan untuk cari uang. Jadi tidak perlu berfikir aneh-aneh,” tutup dia.