Anggota TNI AU Injak Kepala Warga Papua Minta Maaf & Pembunuh 6 Laskar FPI Diam Saja, SBK: Ketidakadilan

Tak Berkategori

Ketidakadilan diperlihatkan di bumi Indonesia ketika pembunuh enam Laskar FPI diam saja tetapi ada permintaan maaf dari KSAU ketika anggota TNI AU menginjak kepala warga Papua.

Demikian dikatakan pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Rabu (28/7/2021). “Saya juga tidak setuju warga Papua diinjak kepalanya tapi ada perlakuan berbeda terhadap pembunuh enam Laskar FPI,” ungkapnya.

Kata SBK, pihak kepolisian yang mengakui anak buahnya terlibat pembunuhan enam Laskar FPI tidak mengucapkan maaf. “Sampai sekarang nama-nama pelaku yang membunuh enam Laskar FPI masih dirahasiakan,” jelasnya.

Menurut SBK, kasus pembunuhan enam Laskar FPI lebih berat daripada menginjak kepala warga Papua. “Warga Papua tidak sampai meninggal dunia,” paparnya.

SBK mengatakan, Rezim ini terlalu menganggap murah nyawa anak bangsanya sendiri sehingga institusi yang terlibat dalam kasus pembunuhan enam Laskar FPI tidak mengucapkan maaf.

“Menurut mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko, rakyat dianggap bodoh dan tolol kasus pembunuhan enam Laskar FPI. Padahal rakyat sudah mengetahui para pelakunya terlebih lagi majalah Tempo melakukan investigasi kasus ini,” jelas SBK.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News