Pengamat: Latihan Perang TNI AD Amerika Respon Menguatnya China di Indonesia

Uncategorized

Latihan perang TNI AD Amerika Serikat (AS) merupakan respon menguatnya China di Indonesia dan juga terkait kondisi Laut China Selatan.

“Latihan perang TNI AD dengan TNI AD AS harus dilihat secara geopolitik dan geostrategis. Secara politik pemerintahan Jokowi condong ke China. Padahal China berkonflik dengan AS termasuk di kawasan Laut Selatan,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada www.suaranasional.com, Selasa (27/7/2021).

Amir mengatakan, di sebuah negara termasuk Indonesia ada dua pemerintah. Satu pemerintah sipil dan militer. Pemerintah sipil dipimpin Jokowi. Sedangakn pemerintah militer pimpinan puncaknya Menhan Prabowo Subianto. “Yang menjadi pertanyaan, apakah ada perbedaan pendapat Prabowo dan Jokowi sehingga ada latihan perang besar-besaran TNI AD Indonesia dengan TNI AD AS,” paparnya.

Latihan perang dengan AS paling besar dalam sejarah Indonesia, kata Amir dilihat secara geopolitik dan geostrategis dilihat tiga lokasi tempat latihan pertempuran yaitu Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Amborawang Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur serta Makalisung Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

“Baturaja Kabupaten OKU itu dengan Selat Sunda. Beberapa kapal China pernah melanggar batas wilayah Indonesia melalui Selat Sunda. Ini semacam buat China. Baturaja tidak jauh dengan Pulau Diego Garcia,” paparnya.

Dalam dokumen yang dibuka CIA pada tahun 2016 disebutkan Diego Garcia yang merupakan pulau milik Inggris adalah fasilitas angkatan laut AS.

Menurut Amir, Amborawang Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi tempat kedua latihan pasukan TNI AD dengan TNI AD AS karena berdekatan Laut China Selatan. “Begitu juga latihan ketiga di Makalisung Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara dekat dengan Laut China Selatan,” paparnya.

Ia mengatakan, TNI yang memiliki Badan Intelijen Strategis (Bais) mempunyai data dan analisa intelijen terkait perkembangan politik dalam negeri dan internasional termasuk kondisi Laut China Selatan. “Sampai sekarang Presiden Jokowi belum memberikan pernyataan terkait latihan besar-besaran TNI AD dengan TNI AS,” tegas Amir

Selain itu, Amir mengatakan, AS juga mengamati keberadaan TKA China di Indonesia yang disinyalir Tentara Merah. “AS juga mendpaat laporan intelijen terkait perkembangan China di Indonesia,” pungkasnya.