Rekonsiliasi di antara anak bangsa akibat residu Pilpres 2019 harus dengan meluruskan tragedi pembantain KM 50 dan menegakkan keadilan.
“Tawaran rekonsiliasi oposisi lebih masuk akal. Karena banyak hal yang perlu diluruskan kalau mau rekonsiliasi, misal tragedi Pembantaian KM 50,” kata pengamat politik dan sosial Azwar Siregar di akun Twitter-nya @azwarsiregar.
Ia mengatakan, penolak rekonsiliasi ada di kedua belah pihak baik yang mendukung pemerintah maupun di luar kekuasaan.
Sebelumnya Habib Rizieq Shihab bisa terjadi jika pemerintah menghentikan penzaliman terhadap rakyat
“Kalau ada mengatakan, Habib Rizieq bisakah ke depan ini kita melakukan rekonsiliasi? Saya katakan sekali lagi, rekonsiliasi hanya bisa berdiri atas dasar niat dan tekad yang baik,” tutur Habib Rizieq.
Rekonsiliasi, tegas dia, tak akan pernah terjadi jika pemerintah tetap melakukan kezaliman kepada rakyatnya. Habib Rizieq berharap pemerintah membuka diri dan tak lagi menindas.
“Kalau berdiri atas dasar kecurangan kezaliman, kejahatan, tidak mungkin rekonsiliasi,” tambahnya.
Habib Rizieq juga menegaskan, dirinya akan mengapresiasi perlakuan baik pemerintah. Namun dia tetap akan objektif dan mengkritik jika pemerintah berlaku buruk