Taipan mempunyai peran besar dalam pelaporan polisi terhadap putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) KH Najih Maimoen (Gus Najih).
“Taipan di balik pelaporan Gus Najih ke polisi. Selama ini taipan sangat resah dengan sikap kritis Gus Najih,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada www.suaranasional.com, Ahad (18/7/2021).
Menurut SBK, Barisan Ksatria Nusantara (BKN) hanya wayang yang digerakkan taipan. “Mohammad Rofii Mukhlis Ketua Umum BKN satu barusan dengan Abu Janda,” ungkapnya.
Kata SBK, BKN selalu menjual isu radikalisme dan terorisme untuk mendapatkan dana dalam menjalankan kegiatannya. “Makanya isu radikalisme sengaja dimunculkan ke publik untuk jualan proposal mendapatkan dana,” jelas SBK.
Mohammad Rofii Mukhlis yang mengaku santri sudah tidak mempunyai adab dengan melaporkan Gus Najih ke polisi.
“Dalam dunia santri, perbedaan pendapat hal biasa dan perlu debat bukan melaporkan ke polisi,” jelasnya.
Sebelumnya BKN melaporkan KH Najih Maimoen (Gus Najih) ke Polda Jateng.
Gus Najih putra dari almarhum KH Maimoen Zubair dilaporkan karena diduga ceramah kontroversial dan bersifat menghasut masyarakat yang tersebar di YouTube.
Ketua Umum BKN Mohammad Rofii Mukhlis mengatakan laporan tersebut akan dilayangkan ke Polda Jateng Jumat (16/7/2021). Pihaknya melaporkan video Gus Najih yang tersebut di YouTube maupun grup Whatsapp.
“Banyak yang akan kami laporkan yaitu dugaan penghinaan terhadap PBNU, Gus Dur, Kiai Said, Kiai Muafiq, dan masih banyak lagi. Terakhir video yang mengatakan pembunuhan masal,” ujar dia saat dihubungi, Kamis (15/7/2021).