Sebelum Peristiwa KM 50, Mantan Danjen Kopassus Akui Anggota BIN Ditangkap Laskar FPI

Tak Berkategori

Anggota Badan Intelijen Negara (BIN) ditangkap anggota Laskar FPI sebelum peristiwa pembantaian enam pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS) di KM 50 tol Jakarta-Cikampek.

“Sebelum kejadian KM 50 aparat BIN ditangkap anak-anak FPI dan tidak diapa-apain tapi dengan entengnya BIN membantah,” kata mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko saat berbicara dalam peluncuran buku putih pembunuhan enam Laskar FPI beberapa waktu lalu.

Bantahan BIN aparatnya ditangkap Laskar FPI, kata Soenarko menunjukkanpihak lembaga telik sandi negara itu menganggap rakyat bodoh.

“Ini pemerintah atau aparat menganggap publik buta dan tolol sehingga menerima saja yang disampaikan juru bicara BIN, termasuk yang disampaikan Komnas HAM. Rakyat jangan ditipu,” ungkapnya.

Soenarko mengatakan, TKP pembunuhan enam Laskar FPI sudah sangat jelas tetapi dicoba ditutup-tutupi pihak aparat.

“Kasus ini TKP sudah jelas tapi aparat yang berbelit-belit dan berubah-ubah dan ada tindakan aparat menghilangkan barang bukti. Ini yang mengundang pertanyaan publik memunculkan ketidakpercayaan ke aparat terkait TKP dimusnahkan, CCTV bisa mati sekian jam,” jelasnya.

“Pembunuhan itu sudah kasat mata jika aparat mau jujur saya yakin tidak sulit mengusutnya. Aparat intel, polisi jago-jago menyelidik lebih rumit dari kasus ini,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News