KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i & KH Amien Noer, 2 Sahabat telah Meninggal Dunia

Uncategorized

[Catatan Ta’jiyah Untuk Almarhum KH Amien Noer dan KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i]

Oleh : Ahmad Khozinudin

Sastrawan Politik

Baru saja penulis mendapatkan kabar dari GWA tentang meninggalnya KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i. Beliau adalah putra dari Kyai Haji Abdullah Syafi’i, atau yang lebih dikenal dengan nama Kiai Dulloh. Adik dari Almarhum Hj Tuti Alawiyah (mantan Menteri Sosial dan Menteri Peranan Wanita pada masa Orde Baru) ini dikenal luas sebagai seorang Ulama Pejuang, pengemban dakwah yang Ikhlas dan Istiqomah meniti jalan kebenaran.

Beliau melanjutkan amanah berkhidmat kepada umat melalui Perguruan as-Syafi’iyah yang ditinggalkan ayah beliau. Ayah beliau Kiai Dulloh adalah ulama keturunan Betawi yang terkenal dengan julukan “Macan Betawi Kharismatik”, tokoh pemberani, ikhlas, dan tak jemu dalam berdakwah. Beliau mewarisi keberanian, keikhlasan dan keistiqomahan dalam dakwah yang dimiliki sang ayah.

Sekira sebulan yang lalu, atas permintaan beliau penulis ziaroh ke kediaman beliau di Jl. Masjid Al-Barkah, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan Prov. D.K.I. Jakarta. Setelah memarkir kendaraan di dekat Masjid Al Barkah penulis berjalan menuju rumah beliau.

Sesaat setelah mengucapkan salam, beliau keluar rumah menjawab salam dan langsung menyapa dengan hangat, beliau berulangkali menyatakan ‘kita Saudara’, ‘kita Saudara’. Selama kurang lebih 2 Jam kami berdiskusi, selain membicarakan persoalan umat, sejarah ayahanda beliau berawal dari kakek beliau yang berlatar belakang putra seorang pedagang buah yang sangat mencintai ulama, dan akhirnya memiliki putra KH Abdullah Syafei yang dikenal sebagai ulama kharismatik.

Beliau juga berkonsultasi masalah hukum tentang persoalan yang beliau hadapi, setelah penulis memberikan sejumlah pandangan hukum, simpulan dan rekomendasi, kami akhirnya berpisah. Meski hanya dua jam, pertemuan dengan beliau di kediaman beliau ini sangat berkesan, tidak disangka itu pertemuan yang terakhir.

Beberapa hari yang lalu, beliau sempat japri via WA mengirimkan video pidato Megawati pada ulang tahun partai komunis China yang ke-100. Pada saat itulah, penulis baru ketahui beliau sakit. Beliau menyampaikan, telah 4 hari sakit dan mohon doa agar diberi kesembuhan.

Setelah penulis doakan, juga mengirimkan sejumlah tulisan kepada beliau, Qadarullah tadi Sabtu sore 10 Juli sekitar pukul 17.38 WIB, beliau berpulang ke Rahmatullah. Beliau dipanggil Allah SWT, tidak berselang lama dari Sahabat Beliau, KH Amien Noer. KH. Amien Noer, Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa Ujung Harapan, Babelan, Kabupaten Bekasi, dipanggil Allah SWT pada Kamis, 8 Juli 2021.

KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i adalah sahabat karib KH Amien Noer. Keduanya, melanjutkan persahabatan kedua ayahandanya. Ayah KH Amien Noer adalah KH Noer Ali, Ulama pejuang yang dikenal dengan gelar ‘Singa Karawang Bekasi’. Ayah KH Abdurasyid Abdullah Syafi’i adalah Kiyai Abdullah Syafei yang dikenal dengan ‘Singa Betawi’. Keduanya, dahulu sama-sama aktif di Partai Masyumi.

KH Abdurrasyid Abdullah Syafi’i selalu menghadiri acara Haul KH Noer Ali di Ponpes at Taqwa. Dan sering memberikan Tausiyah dalam acara tersebut. Begitu pula sebaliknya, KH Amien Noer juga sering berkunjung ke Asy Syafi’iyah dalam sejumlah acara termasuk agenda Haul KH Abdullah Syafi’i.

KH Noer Ali menurut penuturan KH Amien Noer putranya, menjauhi politik sejak Masyumi dibubarkan dan berkonsentrasi mengembangkan dakwah, sosial dan pendidikan di Pesantren At Taqwa. Sejak munculnya berbagai partai politik pasca pembubaran Masyumi, KH Noer Ali melihat umat semakin terpecah belah.

Penulis biasanya rutin berkunjung, ziaroh ke kediaman Almarhum KH Amien Noer. Di depan rumah beliau, kami disambut dengan ‘Macan’ yang hanya replika. Sebagaimana KH Abdurrasyid Abdullah Syafi’i, KH Amien Noer juga sangat ramah. Penulis dengan sejumlah aktivis jika berkunjung, biasanya bisa larut hingga beberapa jam.

KH Amien Noer begitu bersemangat menceritakan perjuangan at Taqwa dan visi at Taqwa yang ingin meniru lembaga pendidikan Al Azhar di Kairo Mesir, mencetak berbagai ahli dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Sama dengan KH Abdurrasyid Abdullah Syafi’i yang menceritakan perjuangan Arahannya, KH Amien Noer juga sering menceritakan kisah dan perjuangan KH Noer Ali. ayahandanya

Sejak pandemi setahun yang lalu, penulis memang belum pernah berkunjung lagi ke kediaman KH Amien Noer. Di Ponpes At Taqwa, biasanya selain berkunjung ke kediaman KH Amien Noer penulis juga berkunjung ke KH Abid Marzuki, juga almarhum KH Nurul Anwar, adik Almarhum KH Amien Noer yang telah lebih dahulu berpulang ke Rahmatullah.

Seperti menyusul sahabatnya, KH Abdurasyid Abdullah Syafi’i meninggal dunia dua hari, setelah KH Amien Noer meninggal dunia. KH Abdurasyid Abdullah Syafi’i meninggal dunia pada hari Sabtu 10 Juli 2021 sementara KH Amien Noer meninggal dunia pada hari Kamis, 8 Juli 2021.

Semoga, anak cucu keturunan dua sahabat ulama dan pejuang ini, melanjutkan persahabatan keduanya, sebagaimana keduanya melanjutkan perjuangan dan persahabatan ayahandanya. Semoga kita yang ditinggalkan, dapat memetik hikmah dan banyak pelajaran dari perjuangan dan dakwah keduanya.

Alfatihah…..[].