Pengamat: Konvensi Capres Ala NasDem Punya Resiko

Tak Berkategori

Partai NasDem rencananya akan melaksanakan Konvensi Calon Presiden (Capres) pada 2022. Hasil Konvensi ini memunculkan masalah jika Partai NasDem tidak bisa mengusung capresnya sendiri.

“Masalahnya, calon yang terpilih belum tentu dapat diusung NasDem. Sebab, NasDem dengan perolehan suara pada Pileg 2019 hanya 9,05, tentunya tidak bisa sendiri mengusung capres,” kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga kepada www.suaranasional.com, Jumat (18/6/2021). “NasDem harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi ambang batas presiden,” paparnya.

Untuk berkoalisi, Nasdem juga akan menghadapi kendala karena sudah menetapkan ketua umum partai politik tidak bolek ikut konvensi.

“Padahal, beberapa ketua umum partai politik seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yodhoyono (AHY), juga disinyalir akan dicalonkan oleh partainya pada Pilpres 2024. Partai politik tersebut dengan sendirinya akan sulit berkoalisi dengan NasDem,” jelas Jamiluddin.

Jamiluddin mengatakan, kalau hasil konvensi akhirnya tak dapat diusung pada Pilpres 2024, maka akan dapat menjadi bumerang pada NasDem. Para calon yang ikut konvensi dan masyarakat luas akan menilai NasDem sebagai partai abal-abal yang penuh spekulasi. Hal ini dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Nasdem, yang tentunya berimplikasi pada Pileg dan Pilpres 2024.

“Partai yang tidak memenuhi ambang batas presiden melaksanakan konvensi calon presiden tentu penuh resiko. Semoga NasDem menyadari hal itu,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News