Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa jatuh dengan kebijakannya membebani rakyat dengan menarik berbagai pajak termasuk bidang pendidikan, sembako dan sebagainya.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Sabtu (12/6/2021). “Suara protes sudah disuarakan segala lapisan masyarakat adanya pajak sembako, sekolahan dan sebagainya,” ungkapnya.
Kata Muslim, rakyat akan memenuhi jalanan untuk memprotes pajak sembako, sekolah dan sebagainya. “Perlawanan ini akan didukung buruh, mahasiswa, rakyat untuk memprotes pajak sembako dan sebagainya,” papar Muslim.
Muslim mengatakan, Istana maupun DPR akan menjadi rumah rakyat untuk menyuarakan perlawanan terhadap penguasa yang telah mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat kecil. “DPR tidak lebih hanya bagian penguasa dan tak pernah menyuarakan suara rakyat. Kelakuan DPR sudah tidak dipercaya rakyat,” jelas Muslim.
Ia melihat, kalangan mahasiwa sudah melakukan konsolidasi untuk melakukan protes besar-besaran terhadap penguasa. “Mahsiswa UGM sudah bersuara untuk konsolidasi gerakan perlawanan. Nantinya akan diikuti gerakan mahasiswa di seluruh Indonesia,” ungkap Muslim.
Penguasa menganggap akan mudah mengatasi gerakan rakyat, mahasiswa dan buruh dengan mematikan media sosial maupun mengerahkan aparat TNI/Polri. “Kondisi perekonomian yang makin terjepit membuat rakyat makin militan melawan penguasa,” pungkasnya.