Pertemuan Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG) ada foto dan videonya.
“Ada fotonya dan videonya. Tunggu saja,” kata mantan anggota DPR Djoko Edhi Abdurrahman di akun Twitter-nya @Djoked2.
Djoko mengatakan seperti itu menanggapi berita dari Portal Islam berjudul “BIN Bantah Budi Gunawan Pernah Bertemu Habib Rizieq di Arab Saudi, Anda Lebih Percaya Siapa?”
Sebelumnya, HRS menyebut ada kesepakatan tertulis yang dihasilkan dari pertemuan dengan Kepala BIN. Dia juga mengklaim KH Ma’ruf Amin juga ikut menandatangani kesepakatan itu.
“Hasil pertemuan tersebut sangat bagus, kita buat kesepakatan tertulis hitam di atas putih yang ditandatangani oleh saya dan Komandan Operasional BIN Mayjen TNI (Pur) Agus Soeharto di hadapan Kepala BIN dan timnya, yang kemudian surat tersebut dibawa ke Jakarta dan dipersaksikan serta ditandatangani juga oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Ma’ruf Amin, yang kini menjadi Wakil Presiden RI,” ucap HRS saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam kasus hasil swab RS Ummi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (10/6/2021).
Salah satu isi kesepakatan itu adalah menghentikan kasus yang menjerat HRS saat itu. Dia juga sepakat untuk mendukung pemerintahan Jokowi selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
“Di antara isi kesepakatan tersebut adalah ‘setop semua kasus hukum saya dkk’ sehingga tidak ada lagi fitnah kriminalisasi dan sepakat mengedepankan dialog dari pada pengerahan massa, serta siap mendukung semua kebijakan pemerintahan Jokowi selama tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam dan konstitusi negara Indonesia,” kata HRS.
Pernyataan HRS dibantah Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto bahwa tidak ada pertemuan BG dengan pendiri Front Pembela Islam (FPI) itu.
“Tentang isu pertemuan dengan Pak BG di Arab Saudi tidak pernah terjadi. Sedangkan mengenai pertemuan dengan Pak Tito selaku Kapolri pada waktu itu agar ditanyakan langsung kepada beliau,” ujar Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto, saat dihubungi, Kamis (10/6/2021).
Sementara, terkait surat kesepakatan tertulis yang disampaikan HRS, Wawan mengaku belum pernah melihatnya. Namun, dia menegaskan, selama ini surat kesepakatan hanya dilakukan antarlembaga, bukan dengan perorangan.
“Soal surat, saya belum pernah melihat surat tersebut. Selama ini MoU hanya dilakukan antar lembaga, bukan dengan perorangan. Pada setiap MoU biasanya dituangkan dalam surat dan kop suratnya berlogo instansi resmi. Karena saya belum pernah melihat maka belum bisa memberi konfirmasi,” kata Wawan.