Pasangan Anies – AHY dapat menyatukan NasDem, PKS, dan Demokrat untuk berkoalisi. Anies punya kedekatan dengan NasDem dan PKS, sementara AHY punya kedekatan PKS.
Demikian dikatakan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Ahad (30/5/2021). “Kalau tiga partai ini mengusung pasangan Anies-AHY, maka ambang batas presiden sudah terlampaui, yaitu 25,03 persen atau 163 kursi di DPR RI. Ini artinya, koalisi ini sudah cukup untuk mengusung pasangan Anies -AHY,” ungkapnya.
Anies dengan elektabilitas yang moncer dan segudang prestasi selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, kiranya menjadi garansi bagi NasDem untuk mengusungnya menjadi capres.
Kata Jamiluddin, PKS juga partai yang diyakini akan mengusung Anies. Hubungan PKS dengan Anies sudah teruji sejak mengusungnya pada pilkada DKI Jakarta 2017. Sejak itu hubungan PKS dan Anies sangat baik. Bahkan PKS yang terdepan melundungi Anies dari para pengeritiknya.
“PKS diperkirakan akan menjadi pengusung utama Anies. PKS tampaknya sangat yakin dengan mengusung Anies peluang RI 1 sudah dipelupuk mata,” jelas Jamiluddin.
Partai Demokrat berpeluang mengusung Anies. Hal itu sudah terlihat sejak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi Anies di Balaikota. Kunjungan ini sangat politis, meskipun keduanya tidak mengakuinya.
“Peluang Demokrat mengusung Anies semakin besar bila dipasangkan dengan AHY. Kalau ini dilakukan, maka Demokrat tanpa syarat akan mengusung Anies,” pungkasnya.