Nyanyian Asmaul Husna di Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar Harus Tanggung Jawab

Uncategorized

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar harus mempertanggungjawabkan nyanyian asmaul husna di masjid terbesar di kawasan Asia Tenggara itu.

“Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal patut untuk mengklarifikasi dan mempertanggungjawabkan kegiatan yang tak pantas ini,” kata Pemerhati Politik dan Keagamaan M Rizal Fadillah dalam artikel “Toleransi yang Menghancurkan”.

Kata Rizal, paduan suara di Masjid Istiqlal itu jangan terkesan sebagai balasan dari santri-santri yang ikut menyanyikan “Merry Christmas” atau “Haleluya” di gereja. “Kalau sudah begini maka namanya adalah “toleransi yang menghancurkan”,” jelasnya.

Jika dilihat dari keperluan sekedar nyanyi-nyanyi nampaknya tidak masuk dalam kategori uzur syar’i. Apalagi dengan irama gerejani yang di luar budaya Islami.

“Karenanya masuknya group paduan suara Jakarta Youth Choir (JYC) bernyanyi di Masjid Istiqlal pantas menjadi kontroversi. Sebenarnya jika hanya untuk memeriahkan lebaran, cukup shooting dilakukan di halaman dengan latarbelakang Masjid Istiqlal. Aman,” paparnya.

Selain itu, ia mengatakan, ketika kegiatan ibadah di Masjid Istiqlal dilakukan secara terbatas dan ketat sebagai efek pandemi, justru kegiatan nyanyi-nyanyi paduan suara dilaksanakan di dalam Masjid. “Meskipun lagunya Asmaul Husna namun sangat terasa tak pantas,” pungkas Rizal.