Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto (Prabowo) layak diberhentikan karena keduanya tidak bisa doa qunut.
“Pak @jokowi dan Pak @prabowo gak bisa qunut. Muhammadiyah bukan, NU bukan. Layak diberhentikan,” kata wartawan senior Edy A Effendi di akun Twitter-nya @SulukMalam.
Menurut Edy, Jokowi itu kejawen sedangkan Prabowo liberal. “Dua-duanya radikal,” papar Edy.
Salah satu pegawai KPK mengungkapkan sejumlah pertanyaan yang muncul dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK. Menurutnya, soal yang muncul dalam TWK tersebut tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi KPK.
Di antara pertanyaan yang muncul, yakni pandangan pegawai seputar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab, HTI, kepercayaan Tionghoa, hak LGBT, hingga doa qunut dalam sholat. Pertanyaan serupa juga didapatkan bagi pegawai yang beragama non-Muslim dengan dalih indikasi radikal.